Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Biarkan Laporan Warga, Polisi Ungkap Alasan Belum Tangkap Pelaku Pengrusakan Tanah

Kompas.com - 16/01/2020, 19:05 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Sinjaya Ghalib mengatakan dua tersangka kasus perusakan tanah yakni S dan MY tergolong sulit ditangkap.

S dan MY sebelumnya dilaporkan Budianto ke polisi karena merusak tanah miliknya yang terletak di Jakan Kuningan Barat Raya No. 29, Kel. Kuningan Barat, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta.

Laporan itu kemudian tak berlanjut dan Budianto melaporkan Andi Sinjaya atas dugaan pemerasan.

Namun, polisi membantah telah melupakan laporann itu. Sinjya juga mengatakan bahwa S dan MY sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak 1 Agustus 2018.

Kedua pelaku perusakan tanah Budianto itu terus berpindah tempat dalam pelariannya.

"Mereka melarikan diri ke Majalengka, Jawa Barat di Jakarta juga terdeteksi dan akhirnya mereka ditangkap di Gadok Puncak, Bogor," kata Andi saat dihubungi di Jakarta, Kamis (18/1/2020).

Bahkan, Andi harus membuat tim khusus untuk mencari keberadaan dua tersangka tersebut.

Baca juga: Kasus Pemerasan Rp 1 M, Pelapor Sebut Nama Mantan Kasatreskrim Jaksel Dicatut Oknum Pengacara

Dengan ditangkapnya dua tersangka tersebut, Andi menegaskan jika pihaknya serius menangani kasus yang dilaporkan Budianto tersebut.

Sebelumnya, Budianto sempat kecewa lantaran kasus yang telah dilaporkan sejak tahun 2014 itu tidak kunjung ditangani Polres.

Bahkan, Budianto menuding Andi Sinjaya sempat memeras dirinya sebesar  Rp 1 miliar.

Uang tersebut diminta oleh oknum kuasa hukum yang mengaku-ngaku sebagai kenalan dekat Andi Sinjaya Ghalib.

Baca juga: Seret Kasat Reskrim Polres Jaksel atas Dugaan Pemerasan, Pelapor Jelaskan Duduk Perkaranya

Karena kecewa lantaran diperas dan kasusnya tidak jalan, Budianto pun melaporkan hal tersebut ke Indonesia Police Watch (IPW).

Dalam laporannya, Budianto mengaku jika pemerasan tersebut dilakukan oleh Andi Sinjaya Ghalib.

Namun belakangan dia menarik perkataannya tersebut dan menyebutkan jika yang melakukan pemerasan bukankah Andi Sinjaya Ghalib, melainkan oknum yang mengaku kenal dengan Andi Sinjaya Ghalib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com