Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Patekoan di Glodok, Tradisi Menyuguhkan Teh Gratis Setiap Hari

Kompas.com - 20/01/2020, 05:30 WIB
Audia Natasha Putri,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak jauh dari Pasar Raya Glodok, Jakarta, berdiri kedai teh kecil, yaitu Pantjoran Tea House.

Pantjoran Tea House memiliki tradisi unik, yaitu memberikan teh gratis setiap hari dan siapa saja bisa menikmati teh ini sepuasnya.

Pantjoran Tea House berlokasi di Jalan Pancoran Nomor 4, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.

Tradisi memberikan teh gratis itu bernama Patekoan. Agus Rudy (43), staf penerima tamu Pantjoran Tea House menceritakan bahwa tradisi ini sudah ada sejak zaman Belanda, tepatnya sekitar tahun 1920-an.

Tradisi Patekoan bermula ketika Kapitan keturunan China, Gan Djie bersama istrinya selalu meletakkan delapan teko teh untuk pedagang keliling dan orang-orang yang kelelahan dan hendak menumpang berteduh.

Delapan (pat dalam bahasa Cina) teko inilah yang menjadi asal mula daerah Patekoan. Tradisi Patekoan ini memiliki makna solidaritas keberagaman antarmasyarakat.

“Tradisi ini sudah terkenal di Glodok dan pencetusnya itu kapitan Gan Djie. Pat itu delapan, teko itu artinya teko. Gan Djie membagikan teh gratis ini di depan kantornya. Waktu zaman Belanda, teh ini dapat diminum siapa saja, dari buruh, masyarakat, bahkan orang Belanda,” kata Agus Rudy ketika ditemui Kompas.com di Pantjoran Tea House, Jumat (17/1/2020).

Setiap harinya, tradisi Patekoan menyajikan delapan teko berisi teh hijau penuh dari pukul 08.00 – 19.00 WIB.

Dalam sehari, Pantjoran Tea House menyetok 2-3 kotak teh hijau dan mengisi teko hingga lima kali dalam sehari untuk tradisi Patekoan ini.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, terdapat meja panjang di depan Pantjoran Tea House.

Di atas meja, ditata tek-teko berisi teh dan beberapa gelas. Semua kalangan bisa menikmati seduhan teh tersebut secara gratis.

"Semuanya bisa minum, dari pedagang, turis, masyarakat, bahkan ojek online pun boleh," ujar Agus.

Agus menambahkan, banyak orang yang awalnya bingung dengan tradisi Patekoan dan ragu ketika hendak meminum teh hijau yang disediakan.

“Awalnya masyarakat bingung, terus saya langsung ceritain sejarah Patekoan ini. Mereka tertarik, lalu mencoba untuk minum dan lama-lama makin banyak orang yang tahu,” tambahnya.

Karena keunikan tradisi Patekoan ini, membuat Content Creator asal Amerika Serikat, Zach King datang ke Pantjoran Tea House pada Oktober 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com