Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelenteng Boen Tek Bio Siapkan 10.000 Hio untuk Sembahyang Saat Imlek

Kompas.com - 22/01/2020, 15:03 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kelenteng tertua di Tangerang, Boen Tek Bio menyiapkan sekitar 10.000 ikat hio atau dupa untuk persiapan sembahyang tahun baru Imlek 2571.

"Kita siapkan juga cadangan, biasanya lebih dari itu," kata Sekretaris Badan Pengurus Perkumpulan Boen Tek Bio Ruby Santamoko saat ditemui di Kelenteng Boen Tek Bio, Kota Tangerang, Rabu (22/1/2020).

Ruby menjelaskan, tidak ada persiapan spesial jelang Imlek. Hanya ada beberapa ornamen lampion yang dipasang di kelenteng.

"Tapi tidak banyak, lampion itu milik kelenteng dan tidak dibebankan ke umat," ucap Ruby.

Baca juga: Mulai Rabu Depan, Kelenteng Petak Sembilan Buka 24 Jam Sampai Imlek

Dia mengatakan, persiapan lainnya hanya bersih-bersih tempat persembahyangan.

Dipastikan ada ribuan warga etnis Tionghoa akan bersembahyang di kelenteng tersebut.

"Bisa ribuan orang, tapi nanti yang datang biasanya bergiliran," ucap Ruby.

Kompas.com kemudian diajak berkeliling oleh staf sekertaris umum pengurus, Tedy Santibalo untuk melihat kesiapan Boen Tek Bio menyambut imlek.

Dia mengatakan, dalam merayakan Imlek, akan ada acara lanjutan seperti Cap Gomeh yang meriah.

"Jadi kalau tahun baru lebih banyak yang sembahyang saja, untuk meminta keberkahan di tahun baru," kata dia.

Baca juga: Persiapan Kelenteng Tertua di Bekasi Sambut Imlek

Biasanya orang-orang akan berduyun-duyun sembahyang di Kelenteng untuk mengharapkan tahun baru yang datang diisi oleh kesehatan dan keluasan rezeki yang baik.

"Biasanya setelah sembahyang, semua pulang untuk berkumpul bersama keluarga," ucap Tedy.

Sedangkan acara Cap Gomeh dilakukan dua minggu setelah Imlek. Dalam acara tersebut akan berkumpul banyak orang untuk bersilaturahmi.

"Jadi ketika Imlek, bulan gelap. Cap gomeh dilakukan saat bulan purnama dan akan ada banyak yang berkumpul, dan juga banyak acara," tutur Tedy.

Beragam acara Cap Gomeh di antara tarian Barong Sai dan musik khas etnis Tionghoa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com