Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Spanduk Tolak Mandikan Jenazah karena Dukung Pembangunan Gereja di Serpong, Ini Faktanya

Kompas.com - 23/01/2020, 15:12 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Spanduk yang berisi penolakan memandikan jenazah untuk warga yang mendukung pembangunan gereja di kawasan Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, viral di media sosial.

Spanduk tersebut terpampang di depan salah satu Masjid Al-Hidayah di sekitar lokasi.

Spanduk tersebut bertuliskan,"Para Amil, Ustad, Ustadjah, Pondok Jagung Timur Dengan ini Menyatakan: Tidak Akan Mengurusi Jenazah (memandikan, mengkafani, mensholatkan, menguburkan & mentahlilkan) Orang-orang Yang Terbukti Mendukung/Menyetujui Pembangunan Gereja di RT 003/02 Pondok Jagung Timur".

Baca juga: Anies Serukan Tunaikan Shalat Jenazah dan Turunkan Spanduk Penolakan

Ketua RW 02 Pondok Jagung Timur Suparjo Saputra mengatakan, spanduk kecaman tersebut sebenarnya muncul sekitar tahun 2012.

Saat itu, memang ada pembangunan gereja yang tak jauh dari masjid tempat spanduk itu terpasang.

"Itu kejadian sudah lama sekitar tahun 2012, di mana saya baru menjabat. Saat itu memang ada proses pembangunan gereja, konstruksinya sudah ada," kata Suparjo saat ditemui di lokasi, Kamis (23/1/2020).

Suparjo mengaku kaget foto spanduk tersebut beredar lagi di media sosial.

Bahkan, saat ini Suparjo telah berkoordinasi dengan polisi yang sebelumnya juga menanyakan tentang kebenaran spanduk tersebut.

"Iya, saya baru tahu tadi ya. Kebetulan tadi Babinsa dan Bhinmas Polsek Serpong hubungi saya. Saya bilang itu kejadian itu sudah lama, tahun 2012 itu," ucap dia.

Baca juga: Tidak Ada Izin Revitalisasi Monas, Ini Tahapan yang Tak Dilakukan Pemprov DKI

Suparjo menambahkan, penolakan saat itu terjadi karena gereja akan dibangun di wilayah perkampungan.

Selain itu, warga juga terkejut karena tahu-tahu sudah berdiri fondasi bangunan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

Saat ini, kata Suparjo, pembangunan gereja tak jadi dilakukan di lahan tersebut.

"Sekarang udah enggak ada. Jadi lahan kosong tempat (pembangunan gereja) itu," tutup dia.

Kemenag minta polisi usut

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan Abdul Rojak menanggapi beredarnya spanduk penolakan memandikan jenazah untuk warga yang mendukung pembangunan gereja di kawasan Pondok Jagung Timur, Serpong Utara,Tangerang Selatan.

Rojak meminta polisi mengusut tuntas penyebar foto spanduk hingga ramai di media sosial.

"Usut aja sama polisi siapa yang menyebarkan (foto spanduk) di media sosial," kata Rojak saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/1/2020).

Menurut Rojak, munculnya foto tersebut dapat menggiring opini masyarakat dari spanduk yang telah lama beredar.

"Itu kan masalahnya sudah lama, dan saat ini permasalahan itu sudah selesai," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com