Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentan Celakai Pemotor, Pemkot Bekasi Tak Bisa Tangani Sendiri Kerusakan Jalan Siliwangi

Kompas.com - 31/01/2020, 17:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jalan Raya Siliwangi, tepatnya di depan Mapolsek Bekasi Timur, Rawalumbu, sudah lebih dari 6 bulan rusak parah.

Kerusakan di titik tersebut bukan berupa jalan berlubang, melainkan jalan bergelombang dan melesak ke dalam.

Akibatnya, timbul perbedaan ketinggian aspal yang rentan mencelakai pemotor.

Di sisi lain, Jalan Raya Siliwangi sudah tenar sebagai jalan yang kerap menimbulkan korban jiwa pemotor.

Baca juga: Pemkot Bekasi Butuh Rp 20 Miliar untuk Memperbaiki Jalan Rusak karena Banjir

Kerap terjadi, para pemotor melaju dalam kecepatan lumayan tinggi lalu hilang keseimbangan.

Di saat bersamaan, ruas jalan itu juga dilintasi truk-truk bermuatan besar yang juga melaju dengan kecepatan lumayan. Tak sedikit kasus kecelakaan pemotor yang tewas akibat masuk ke kolong truk.

Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan Kota Bekasi, Eka Charid mengaku tak bisa berbuat banyak buat membenahi kerusakan Jalan Raya Siliwangi.

Alasan birokratis menjadi sebab.

Ruas jalan tersebut berstatus sebagai jalan provinsi yang mana asetnya tercatat sebagai milik Pemprov Jawa Barat.

"Waktu itu sih pernah kami (Pemkot Bekasi) masuk (menangani) pakai aspal dingin,ntapi sifatnya minor. Sangat sementara," ujar Eka kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2020).

Baca juga: Perbaiki Jalan Rusak Pascabanjir, Pemkot Bekasi Minta Rp 14 Miliar ke Pemprov Jabar

"Kami secara formal sudah bersurat (pada Pemprov Jawa Barat), secara informal pun sudah memberitahu, tapi ya sementara hanya pakai aspal dingin karena harusnya direkonstruksi, dibongkar-pasang ulang dengan beton," tambah dia.

Eka berujar, cakupan kerusakan di titik tersebut lumayan luas, sehingga menelan biaya penanganan yang lumayan besar pula.

Tim unit reaksi cepat Pemkot Bekasi tak sanggup menanganinya sendiri dengan alokasi dana yang dimiliki.

Ia berharap, Pemprov Jawa Barat segera memberi jawaban kapan pembetonan kerusakan itu dapat dilaksanakan, seperti yang telah dilakukan pemerintah pusat terhadap kasus sejenis di Simpang Rawapanjang, Jalan Ahmad Yani, yang statusnya jalan nasional.

Setelah pemerintah pusat turun tangan dengan membeton kerusakan di Simpang Rawapanjang itu, titik tersebut jauh lebih tahan terhadap bobot truk-truk yang berhenti di sana.

Baca juga: Sudin Bina Marga Jakarta Utara Perbaiki 101 Titik Jalan Rusak akibat Banjir

"Kan di situ (depan Mapolsek Bekasi Timur) ada lampu merah. Kendaraan dari Bantargebang kan umumnya truk-truk bermuatan yang notabene berat," kata Eka.

"Dari kecepatan normal kemudian berhenti kan pasti mengerem. Tekanan kendaraan pada saat mengerem itulah yang menyebabkan aspalnya bergelombang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com