Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Sebut Pembuatan Turap Lebih Mahal daripada Harga Rumah yang Terdampak Banjir

Kompas.com - 06/02/2020, 18:09 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang sebut biaya untuk penurapan kawasan banjir Garden City Residence Periuk Kota Tangerang jauh lebih mahal daripada rumah yang dibangun di kawasan tersebut.

"Contoh total persada ini melakukan turap biaya Rp 38 miliar, terdampak itu 400 rumah," kata dia saat menggelar Konferensi Pers di Puspem Kota Tangerang, Kamis (6/2/2020).

Sedangkan untuk biaya pembuatan 400 rumah di kawasan banjir Periuk Kota Tangerang hanya butuh dana Rp 24 miliar.

Baca juga: Korban Banjir Kota Tangerang Mulai Terserang Penyakit

Padahal, kata dia, Pemkot Tangerang sudah menawarkan relokasi ke warga ketimbang harus membuat turap di kawasan yang memang lebih rendah dari permukaan sungai.

"Relokasi lebih murah tapi (warga) tidak mau," kata dia.

Akan tetapi, Arief mengatakan pembangunan turap tersebut memiliki dampak positif di sekitar kawasan banjir di pinggil Kali Ledug.

Salah satu contohnya adalah kawasan Total Persada yang tidak banjir selama 3 tahun, meskipun akhirnya banjir juga pada Senin (3/2/2020) lalu.

Begitu juga kondisi Periuk Damai Kota Tangerang.

"Kondisi Periuk Damai kalau tidak se-ekstrim ini (banjirnya) 3 tahun belakangan tidak banjir," ujar Arief.

Arief juga mengatakan sudah bersurat ke Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten untuk penanganan banjir di kawasan tersebut karena berkaitan dengan aliran sungai Cirarap yang merupakan wilayah dari Kabupaten Banten.

Begitu juga Situ Bulakan atau yang dikenal dengan Danau Tomang yang merupakan tempat parkir air untuk Kali Ledug yang merupakan wewenang Pemprov Banten.

Baca juga: 7 Kelurahan Terdampak Banjir, Pemkot Tangerang Dirikan 36 Posko

"Saya sampaikan surat ke Gubernur, Danau itu aset provinsi bisa dikeruk dan ditertibkan bangunan liar di sana," kata dia.

Begitu juga Sungai Cirarap yang memasuki wilayah kabupaten Tangerang akan tetapi merupakan wewenang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

"Kita bersurat dengan Bupati, BBWS yang akan berkoordinasi dengan Kabupaten," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com