TANGERANG, KOMPAS.com - Arif, warga Jalan Sejahtera, RT 4/RW 8, Kelurahan Periuk, Kota Tangerang menggotong ban dalam truk yang sudah berisi udara. Dia mengaku sengaja beli ban bekas truk seharga Rp 15.000 untuk menjadi perahu buat evakuasi barang-barang yang dia selamatkan ke atas atap rumahnya yang terendam banjir.
"Beli 15 ribu, niatnya barang saya mau taruh di atasnya. Saya dorong bawa ke toko," kata dia saat ditemui Kompas.com di lokasi banjir di Perumahan Periuk Damai, Kelurahan Periuk, Kota Tangerang, Kamis (6/2/2020).
Namun harapan Arif mengevakuasi barang jualannya itu harus tertunda karena air masih jauh lebih tinggi dari tinggi badannya.
Baca juga: Banjir di Periuk Sulit Surut, Ini Penjelasan Wali Kota Tangerang
Arif takut, jika memaksakan diri mengevakuasi barang dia malah tenggelam bersama benda-benda elektronik yang akan dia jual di tokonya di pinggir Jalan Sangiang.
"Nanti malah jungkir balik," kata dia.
Namun bukan itu satu-satunya alasan Arif membeli ban bekas. Dilihat dari ketinggian air, dia sendiri tak yakin banjir bisa surut dengan cepat.
Dia mengatakan, banjir paling baru bisa surut kurang lebih dua minggu.
"Ini setengah bulan mungkin baru surut. Belum bersihin lumpurnya juga," kata dia.
Wilayah Kecamatan Periuk, Kota Tangerang direndam banjir di beberapa titik sejak Sabtu pekan lalu.
Baca juga: Wali Kota Tangerang Upayakan Banjir di Periuk Surut Besok
Puncaknya ketika tanggul atau turap di Perumahan Total Persada jebol dan banjir meluas hingga ke Periuk Damai, Kelurahan Periuk, Kota Tangerang.
Hingga Kamis ini, banjir terus menggenangi kawasan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.