Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Trauma, Siswa STM di Bekasi yang Dipelonco Kini Sudah Masuk Sekolah

Kompas.com - 12/02/2020, 11:57 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kanit Bhabinkabtibnas Bekasi Selatan, Puji Astuti mengatakan, MA, terduga korban perpeloncoan di SMK Bisnis dan Teknologi Bekasi sudah mulai masuk sekolah.

Adapun sebelumnya MA sempat trauma dan tidak mau masuk sekolah lantaran videonya viral di media sosial.

"Sudah masuk sekolah dari Senin kemarin, saya kasih support sama semangat," ucap Puji saat dihubungi, Selasa (12/2/2020).

Puji mengatakan, dugaan perpeloncoan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Sudah diselesaikan secara kekeluargaan, anak murid yang di video menjambak dan menendang MA sudah minta maaf. Gurunya juga sudah minta maaf," kata Puji.

Baca juga: Viral Anak STM di Bekasi Dipelonco, Polisi: Tak Ada Bullying, Siswa pada Ketawa

Puji mengatakan, kedua belah pihak dari sekolah dengan orangtua juga telah membuat surat perjanjian agar tidak ada lagi hukuman memegang busi perapian sehingga tak membahayakan murid-murid.

Sementara, anak-anak murid yang diduga melakukan perpeloncoan itu telah mendapatkan sanksi.

"Kedua belah pihak pasti membuat surat penyataan ya tidak mengulangi lagi, untuk guru secara administrasi itu urusan sekolah ya di luar dari kepolisian mereka punya aturan sendiri yang pasti ada teguran," tutur dia.

Adapun sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang siswa berinisial MA, SMK Bisnis dan Teknologi Bekasi yang diduga dipelonco oleh teman-temannya.

Dalam unggahan di akun Instagram @omah_lambe, dituliskan keterangan terkait aksi perpeloncoan.

Baca juga: Dipaksa Pegang Listrik, Siswa yang Dipelonco di Bekasi Sempat Takut ke Sekolah

"Lagi dan lagi shay diduga bullying terjadi lagi, kali ini menimpa siswa salah satu STM di Bekasi Selatan. Jadi ceritanya korban lakuin kesalahan kecil pas praktek dan dihukum suruh pegang kabel pengapian motor terus distater ya pasti kesetrumlah. Kaya gini laporin aja gaes," demikian bunyi keterangan tersebut.

Dalam video itu tampak seorang siswa dan teman-temannya sedang mengenakan baju praktikum di sebuah ruangan.

Seorang siswa tampak memegang kabel perapian busi motor dengan takut.

Melihat demikian, teman-temannya yang ada di sekelilingnya pun menjambak dan menendang dirinya.

Mereka juga sambil mengatakan, "pegang aja tidak nyetrum, tidak sakit udah pegang aja!".

Sementara siswa yang menjadi korban terus diam dan menolak memegang busi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com