JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, masih banyak tempat lain untuk penyelenggaraan balap Formula E dibandingkan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Prasetio mengaku setuju dengan adanya ajang balap mobil listrik itu. Namun, tidak dengan lokasi penyelenggaraannya.
"Saya kira Jakarta memiliki banyak tempat yang tidak kalah mumpuni dan menarik untuk penyelenggaraan Formula E, selain di kawasan Monumen Nasional (Monas)," ucap Prasetio saat dikonfirmasi, Jumat (14/2/2020).
Baca juga: Jakpro Klaim Indonesia Bisa Raup hingga Rp 600 Miliar dalam Sehari dari Formula E
Ia menganggap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menabrak aturan jika Formula E digelar di Monas. Hal ini lantaran kawasan itu merupakan cagar budaya.
"Formula E di Jakarta perlu. Tapi penyelenggaraannya harus sesuai aturan, dan tentu harus juga sesuai dengan rekomendasi pihak berwenang," kata dia.
Politisi PDI-Perjuangan ini pun mengajukan beberapa kawasan selain Monas yang bisa dijadikan lintasan balap.
Kawasan-kawasan itu di antaranya Taman Impian Jaya Ancol, kawasan Kemayoran, atau Gelora Bung Karno.
"Sebab, salah satu tujuan penyelenggaraan Formula E ini adalah menggenjot pendapatan devisa dari sektor pariwisata yang dimiliki Jakarta. Setelah itu baru lah keuntungan lain-lainnya yang tentu tak instan diperoleh," kata Prasetio.
Diketahui, Formula E untuk pertama kalinya akan digelar di Jakarta pada 6 Juni 2020. Balapan mobil ramah lingkungan itu direncanakan akan digelar lima tahun berturut-turut dari 2020 sampai 2024.
Rute balapan Formula E 2020 akan melintasi area di dalam kawasan Monas dan Jalan Medan Merdeka Selatan.
Monas dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Formula E karena merupakan ikon Jakarta dan Indonesia.
Lintasan balap akan sepanjang 2,6 kilometer. Rutenya melalui Jalan Medan Merdeka Selatan (dari arah Gambir menuju Patung Arjuna Wiwaha, belok kanan ke Jalan Silang Monas Barat Daya, masuk ke kawasan Monas, belok kiri ke sisi barat, lalu putar balik, belok kiri ke sisi selatan, keluar kawasan Monas melalui Jalan Silang Monas Tenggara, lalu kembali ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
Nantinya, batu alam di dalam Monas akan dilapisi aspal sebagai lintasan balap. Pengaspalan ini guna menyesuaikan standar lintasan balap sesuai yang diatur oleh Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) atau Federasi Otomotif Internasional.
Sesuai dengan aturan FIA, lintasan balap untuk ajang Formula E harus memenuhi standar grade 3, sedangkan untuk Formula 1 menggunakan aspal dengan standar grade 1.
Namun, pengaspalan itu tidak permanen. Setelah acara dilepas, lapisan aspal akan dibongkar kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.