Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lucinta Luna Konsumsi Narkoba karena Depresi, Polisi: Alasan Klasik

Kompas.com - 19/02/2020, 13:44 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru menanggapi pernyataan artis peran Lucinta Luna yang mengaku mengonsumsi narkoba karena depresi.

Menurut Audie, seseorang tidak dibenarkan untuk mengonsumsi narkoba atau psikotropika hanya untuk menghilangkan stres.

"Logikanya banyak orang stres juga, tapi tidak juga harus menggunakan narkoba," kata Audie di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: Polisi: Lucinta Luna Konsumsi Ekstasi Selama Sebulan

Selain itu, lanjut Audie, depresi dan stres memang kerap kali digunakan sebagai alasan pengakuan seorang tersangka penyalahgunaan narkoba.

"Perlu disampaikan bahwa di dalam pengalaman kami menangani kasus-kasus narkoba memang banyak sekali atau itu alasan-alasan klasik menyatakan sedang stres," ujar Audie.

Sebelumnya diberitakan, tim kuasa hukum menyebut Lucinta Luna terpaksa mengonsumsi obat terlarang tersebut lantaran sering kali mengalami depresi.

Kuasa hukum Lucinta, Muhammad Milona, menambahkan, Lucinta Luna mengalami depresi karena sering mendapat perundungan dari komentar di media sosial.

"Gara-gara itulah kemudian Lucinta terpaksa menggunakan psikotropika ya, bukan narkotika," katanya.

Adapun polisi mengamankan Lucinta Luna dan tiga orang lainnya di salah satu apartemen yang berada di Jakarta Pusat.

Baca juga: Polisi Selidiki Dari Mana Lucinta Luna Dapatkan Amfetamin

Hasil tes rambut Lucinta di Laboratorium BNN di Lido, Bogor, Jawa Barat, menunjukkan bahwa Lucinta positif menggunakan amfetamin yang merupakan kandungan dalam ekstasi.

Saat ini, Lucinta ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya. Lucinta ditempatkan di ruangan khusus di blok tahanan perempuan karena kapasitas tahanan di blok tahanan laki-laki telah penuh.

Selain itu, penempatan Lucinta di blok tahanan perenpuan bertujuan untuk mencegah perundungan (bullying).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com