DEPOK, KOMPAS.com - Koalisi Tertata yang terdiri dari PKB, PAN, PPP, dan Demokrat hingga saat ini belum punya sosok yang akan dipromosikan pada Pilkada Depok 2020.
Mereka kalah start dibandingkan koalisi dan sebagian besar partai yang mulai menyodorkan nama-nama bakal calon.
Akan tetapi, Koalisi Tertata mengaku tetapi optimistis.
Baca juga: Jelang Pilkada Depok 2020, Koalisi Tertata Belum Duduk Bareng Pascadeklarasi
Menurut Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kota Depok, Fitri Haryono, mereka punya cukup waktu buat mengejar ketertinggalannya.
"Tidak (khawatir tertinggal) lah. Justru kita minta Maret itu sudah duduk bareng dan sudah ada calon untuk menggojlok polularitas dan elektabilitasnya," jelas Fitri kepada Kompas.com, Rabu (26/2/2020).
"Sampai pendaftaran di bulan Juni, saya yakin cukup (waktu) lah. Kita lihat saja Nur Mahmudi (Wali Kota Depok 2006-2016) saat pertama mencalonkan diri. Hanya berapa bulan dia," ia menambahkan.
Fitri berujar, belum adanya nama calon yang disepakati keempat partai itu disebabkan karena para anggotanya tengah dilanda berbagai kesibukan.
Sebagian perlu mengikuti kongres partai, sebagian mesti memenuhi agenda parlemen yang sedang padat.
Akibatnya, Koalisi Tertata belum duduk bareng sejak mendeklarasikan diri pada awal Februari 2020 silam.
Fitri menyatakan, para kader partai di Koalisi Tertata telah diminta aktif berkoordinasi dengan pengurus pusat partainya masing-masing.
Ia ingin, ketika para kader di Depok telah menyetujui nama bakal calon yang bakal dipromosikan, pengurus pusat masing-masing partai merestui segera.
"Kami makanya punya tugas masing-masing kemarin setelah deklarasi, agar DPP-nya (dewan pimpinan pusat) merestui bahwa di Depok ini ada Koalisi Tertata ini," kata Fitri.
Baca juga: Koalisi Tertata Buka Opsi Gabung dengan Gerindra-PDIP atau Petahana di Pilkada Depok
"Mestinya begitu. Harapannya DPP merestui apa pun keputusan Tertata di Depok," lanjut dia.
Koalisi Tertata terdiri dari 4 partai yang perolehan kursinya di parlemen kurang dari 5, yakni PAN (4), Demokrat (3), PKB (3), dan PPP (2).
Keempatnya sempat bergabung dalam koalisi gemuk yang dimotori Gerindra-PDI-P, namun dua partai dengan total 20 kursi itu memilih bikin poros koalisi sendiri.
Sementara itu, poros petahana dimotori oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah 3 periode menempatkan usungannya sebagai penguasa Depok.
Belakangan, Partai Golkar terus merapat ke poros petahana.
Sampai sekarang, belum ada satu pun poros yang mendeklarasikan jagoannya maju di Pilkada Depok 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.