Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aspal Sirkuit Formula E di Monas Sisakan Bekas, Komisi Pengarah: Tak Semulus yang Dinyatakan Jakpro

Kompas.com - 26/02/2020, 15:52 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim asistensi Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka Bambang Hero Saharjo mengatakan, aspal sirkuit Formula E yang dibongkar menyisakan bekas pada batu alam (cobblestone) yang dilapisi aspal tersebut.

Menurut Bambang, bekas aspal itu merupakan gangguan terhadap cobblestone di sisi timur kawasan Monas, Jakarta Pusat, tersebut.

"Ini masih membekas dan ini salah satu bentuk bahwa ada disturbance terhadap cobblestone di sini," ujar Bambang saat meninjau lokasi bekas pengaspalan sirkuit Formula E di sisi timur Monas, Rabu (26/2/2020).

Baca juga: Aspal Sirkuit Formula E di Monas Dibongkar, Sisakan Bekas di antara Batu Alam

Bambang berujar, fakta soal bekas aspal di antara cobblestone tersebut berbeda dengan pernyataan Pemprov DKI Jakarta yang menyebut aspal untuk sirkuit Formula E tidak akan membekas pada cobblestone di sana.

"Anda bisa saksikan itu masih membekas aspalnya, karena kemarin disampaikan semua mulus segala macam, ternyata ini tidak. Ini tidak semulus seperti yang dinyatakan itu," kata dia.

Bambang dan timnya pun mengambil sampel aspal yang tersisa di Monas untuk dianalisis di laboratorium. Sampel aspal itu tampak dimasukan ke dalam kantong plastik.

Bambang berujar, analisis sampel aspal dilakukan guna mengetahui ada atau tidaknya kerusakan akibat pengaspalan tersebut.

"Kami sudah ukur tadi lebarnya, panjangnya (bekas aspal)," ucap Bambang.

Baca juga: Aspal Sirkuit Formula E di Monas Dibongkar, Jakpro Klaim Tak Ada Bekas pada Batu Alam

Berdasarkan pantauan Kompas.com, aspal yang sudah dibongkar tampak berbekas di antara batu alam (cobblestone) yang dilapis aspal itu.

Selain bekas aspal di antara cobblestone, ada juga bekas aspal pada tanah di taman Monas yang berbatasan dengan area cobblestone yang diaspal.

Uji coba pengaspalan sirkuit Formula E dilakukan pada Sabtu (22/2/2020). Ada dua metode yang digunakan saat uji coba, yakni dilapisi sandsheet dan geotextile.

Direktur Operasi PT Jakarta Propertindo Muhammad Taufiqurrachman mengklaim, aspal dengan metode geotextile yang sudah dibongkar tidak menyisakan bekas di cobblestone yang ada di bawahnya.

Baca juga: Sandiaga Wanti-wanti Jangan Sampai Sirkuit Formula E Rusak Cagar Budaya Monas

"Uji coba aspal sudah dilakukan dengan hasil lapisan geotextile lebih feksibel dan tidak menyisakan bekas sama sekali di cobblestone," ujar Taufiq dalam rapat pembahasan Formula E bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.

Formula E untuk pertama kalinya akan digelar di Jakarta pada 6 Juni 2020. Balapan mobil ramah lingkungan itu direncanakan akan digelar lima tahun berturut-turut dari 2020 sampai 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com