Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Sabu Rumahan, Pelaku Belajar dari Youtube untuk Konsumsi Pribadi

Kompas.com - 03/03/2020, 10:15 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur membongkar kasus narkoba jenis sabu produksi rumahan di sebuah kontrakan kawasan Jalan Kramat, Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian mengatakan bahwa produksi sabu rumahan itu dioperasikan oleh seorang pelaku berinisial DW (36).

DW ditangkap polisi di rumah kontrakannya pada Jumat (28/2/2020).

Baca juga: Polisi Gerebek Tempat Produksi Sabu-sabu Rumahan di Cipayung

"Ada informasi dari masyarakat polisi langsung mengambil langkah melakukan penggerebekan, penggeledahan dan ditemukan bahan-bahan pembuat jenis sabu dan metamfetamin yang sudah menjadi kristal. Ini dibuat secara home industri," kata Arie di lokasi, Senin (2/3/2020).

Arie menambahkan, DW memproduksi sabu seorang diri. Dia juga baru satu minggu tinggal di rumah kontrakan tersebut.

Polisi yang menggerebek rumah kontrakan DW juga menyita seluruh barang bukti berupa bahan-bahan untuk membuat sabu.

Belajar dari Youtube

Arie menambahkan bahwa DW latar belakang pendidikannya hanya sampai kelas dua SMP. Dia pun berprofesi sebagai penjual aneka plastik kesehariannya.

Kepada polisi, DW mengaku bisa membuat sabu, hasil belajar dari tayangan video di Youtube.

Baca juga: Buat Sabu di Rumah, Pelaku Belajar dari YouTube

"Jadi tersangka menjelaskan kepada kami bahwa melakukan ini berdasarkan belajar dari Youtube," ujar Arie.

"Tentunya ini harus hati-hati terkait dengan masalah ini (tayangan Youtuber) supaya tidak dijadikan alat belajar," lanjut Arie.

Sempat gagal produksi

DW pun dalam prakteknya tidak langsung berhasil memproduksi sabu. Dengan belajar dari Youtube, DW sempat satu kali gagal memproduksi sabu.

Ketika kedua kalinya kembali mencoba memproduksi sabu, dirinya berhasil membuat sabu dengan bahan-bahan yang disediakannya.

"Yang bersangkutan sebetulnya sudah pernah mencoba membuat. Tapi dua kali, pertama gagal dan yang sekarang sudah berhasil," ujar Arie.

DW mengaku untuk konsumsi pribadi

Kepada polisi, DW juga mengaku memproduksi sabu tidak untuk dijual alisa hanya untuk dikonsumsi sendiri.

"Sementara dari pengakuan yang bersangkutan ini untuk dikonsumsi sendiri. Tapi kami masih coba kembangkan," ujar Arie.

Baca juga: Polisi Bongkar Pabrik Sabu Rumahan di Cipayung, Pelaku Mengaku untuk Konsumsi Pribadi

Namun, polisi tidak langsung percaya begitu saja. Polisi masih akan menyelidiki apakah sabu yang diproduksi DW untuk dijual atau tidak.

Sebab, polisi curiga dengan jumlah bahan-bahan untuk membuat sabu yang banyak tetapi diakui hanya untuk konsumsu pribadi.

"Kalau dilihat dari bahan-bahannya relatif cukup banyak, untuk konsumsi sendiri sepertinya tidak mungkin. Tapi nanti kami terus kembangkan," ujar Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com