Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan Virus Corona, DKI Berencana Batasi Jam Operasional Restoran

Kompas.com - 12/03/2020, 21:10 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta berencana akan membatasi waktu operasional restoran-restoran di Ibu Kota untuk mencegah penularan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, menurut rencana pembatasan waktu operasional restoran diterapkan pada kondisi-kondisi tertentu yang akan ditentukan Tim Tanggap Covid-19 DKI Jakarta.

"Kami kan mencoba meminimalisasi penularan (virus corona). Nanti kalau diperlukan, kami bisa lakukan itu, jam buka tutup restorannya dibatasi," kata Cucu saat dihubungi, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: WHO Sebut Uang Bisa Sebarkan Corona, Pemprov DKI Minta Masyarakat Gunakan Transaksi Non-Tunai

Menurut Cucu, rencana pembatasan waktu operasional restoran didasarkan pada penanganan kasus virus corona di berbagai negara. Pemprov DKI tidak ingin penanganan kasus virus corona di Ibu Kota terlambat.

"Kami ambil model Singapura, Vietnam, Selandia Baru. Penanganannya masih di tahap dini. Kalau Italia kan (kasus) sudah tinggi, baru lock. Kalau kami batasi dari sekarang," kata dia.

Cucu berujar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyosialisasikan rencana tersebut kepada asosiasi pengusaha pariwisata pada Kamis pagi.

Menurut dia, asosiasi tidak mempermasalahkan rencana Pemprov DKI tersebut.

"Tadi Pak Gubernur menjelaskan ke asosiasi, asosiasi pariwisata juga datang di situ. Jadi memberitahukan ini supaya mereka tidak kaget. Ya mereka bisa mengerti," ucap Cucu.

Baca juga: Situs Web Pemprov DKI Soal Informasi Virus Corona Diretas, Tak Bisa Diakses

Saat ini terdapat 34 kasus postifi virus corona di Indoensia. Tiga dari 34 pasien tersebut dinyatakan sembuh. Satu orang dinyatakan meninggal dunia, yakni pasien kasus 25.

Masih ada dua pasien yang hasil uji lab sudah menunjukkan negatif corona. Namun, pasien 03 dan pasien 10 itu masih harus menunggu hasil uji lab kedua. Jika tetap negatif, mereka bisa dipulangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com