Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Swadaya Bentuk Kampung Siaga di Depok, Ini Fungsinya

Kompas.com - 28/03/2020, 08:25 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok berencana melibatkan elemen sipil dalam penanganan Covid-19 dengan membentuk Kampung Siaga Covid-19 di tingkat rukun warga (RW).

Sebelumnya, inisiatif membentuk Kampung Siaga Covid-19 diawali oleh komunitas-komunitas dan upaya swadaya warga sipil.

Organisasi kemanusiaan Sekolah Relawan, misalnya, telah membentuk Kampung Siaga Covid-19 di Perumnas Beji Utara, Depok pekan lalu.

Baca juga: Krisis APD Tenaga Medis di Depok, Berkejaran dengan Meningkatnya Kasus Covid-19

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan pembentukan Kampung Siaga Covid-19 akan diurus oleh Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok.

"Kampung Siaga Covid-19 akan dibentuk pada level RW dengan melibatkan partisipasi warga, yang terdiri dari satgas siaga, kesehatan, keamanan, logistik dan humas," ujar Idris melalui keterangan pers, Jumat (27/3/2020).

Ia menyampaikan, Kampung Siaga Covid-19 akan difungsikan dalam sosialisasi terkait Covid-19, sterilisasi fasilitas sosial dan umum, mengaktifkan sistem keamanan warga, sistem informasi kesehatan warga, serta lumbung pangan warga.

Baca juga: Pemkot Depok Kucurkan Dana Tak Terduga untuk Beli APD agar Petugas Puskesmas Tak Pakai Jas Hujan

Semuanya dilakukan secara swadaya, lanjut Idris.

"Kampung siaga ini juga dapat difungsikan untuk monitoring kasus terkonfirmasi Positif, ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan) yang melakukan isolasi mandiri," kata Idris.

"Serta nantinya akan dilibatkan dalam distribusi logistik," ia menambahkan sehubungan dengan rencana Pemkot Depok mengirim bantuan logistik untuk warganya yang karantina mandiri.

Baca juga: Pandemi Covid-19, RSUD Depok Buka Lowongan untuk 55 Relawan

Sebagai informasi, per Jumat (27/3/2020) sudah ada 21 pasien positif Covid-19 di Depok dengan 2 korban jiwa dan 4 orang berhasil sembuh.

Selain itu, kini terdapat 178 pasien yang masih diawasi dan 533 orang yang masih dalam pemantauan terkait Covid-19.

Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.

Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.

Secara nasional, temuan kasus Covid-19 juga terus bertambah.

Jumat (27/3/2020), Juru Bicara Indonesia untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengumumkan, pemerintah telah mengidentifikasi 1.046 kasus positif Covid-19, dengan 87 korban meninggal dunia, dan 46 orang dinyatakan sembuh.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com