Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Tirta: Anak Muda Enggak Usah Nongkrong Ngopi-ngopi Dulu!

Kompas.com - 30/03/2020, 09:27 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tirta Mandira Hudhi atau yang biasa dikenal dengan Dokter Tirta terus mengampanyekan kepada masyarakat untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Menurut dia, saat ini baik pemerintah maupun warga harus bersatu memerangi penyakit yang begitu cepat menyebar hampir ke seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

Dengan ciri khasnya yang "ngegas", Tirta menyampaikan, hanya satu yang perlu dilakukan masyarakat, terutama anak muda untuk memerangi Covid-19, yakni tetap berada di rumah.

Baca juga: Cerita Dokter Tirta, Influencer yang Terjun Langsung Lindungi Tenaga Medis dari Covid-19

"Buat anak muda yang baca, tolong enggak usah nongkrong ngopi-ngopi karena merugikan kami masyarakat lainnya dan tenaga medis!" kata Tirta saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).

Begitu pula dengan para pekerja yang kantornya sudah menerapkan sistem bekerja dari rumah.

Tirta mengatakan, dengan tetap berada di rumah, berarti warga bisa menghargai mereka yang harus bekerja di lapangan, sehingga tak terjadi kerumunan yang bisa meningkatkan kemungkinan penyebaran Covid-19.

"Keluar hanya kalau pengin lihat sinar matahari atau beli kebutuhan pokok," ujar Tirta.

Ia menyampaikan, saat ini tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 berada dalam keadaan kritis.

Kurangnya alat pelindung diri (APD) hingga semakin banyak dokter yang meninggal dunia jadi penyebabnya.

Tirta menegaskan, sudah saatnya pemerintah dan rakyat bersatu untuk memerangi Covid-19 ini.

"Ini sudah musuh bersama, kayak penjajah, pejuang 45 kita bersatu melawan penjajahan. Masa kita enggak bisa bersatu lawan virus," ucap Tirta.

Berdasarkan data pemerintah, terdapat 1.285 kasus Covid-19 per Minggu (29/3/2020) siang. Jumlah tersebut bertambah sebanyak 130 kasus dari total 1.155 kasus pada Sabtu (28/3/2020).

Dari data itu, terdapat 64 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Terjadi penambahan sebanyak lima pasien yang sembuh dibanding data sebelumnya.

Baca juga: Dr Tirta Ceritakan Menyedihkannya Kondisi Dokter yang Berjuang Lawan Covid-19

Kemudian, pasien yang meninggal dunia bertambah sebanyak 12 orang dengan total 114 pasien.

“Penambahan angka kasus positif ini, sekali lagi, masih menggambarkan bahwa di luar, di lingkungan masyarakat, masih ada kasus positif yang belum melaksanakan isolasi, masih ada penularan karena kontak dekat, masih ada yang belum rajin mencuci tangan dengan sabun,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com