Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suspect Covid-19 yang Wafat Kian Banyak, Pemkot Depok Siapkan Labkesda untuk Periksa Tes Swab

Kompas.com - 09/04/2020, 11:16 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah kota tengah mempersiapkan laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Kota Depok agar sanggup memeriksa uji swab tenggorokan pasien suspect Covid-19 secara mandiri.

Tuntutan itu mengharuskan Labkesda Kota Depok mampu melakukan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk menelaah kandungan virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 dalam sampel swab tenggorokan yang diuji.

"Labkesda Kota Depok sebagai laboratorium untuk pemeriksaan swab PCR, saat ini sedang tahap persiapan baik dari sarana, prasarana, SDM, dan juga prosedur," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris melalui keterangan tertulis, Rabu (8/4/2020) malam.

Baca juga: Labkesda Depok Diwacanakan Bisa Uji Swab Sendiri

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menghadapi kendala dalam mempersiapkan biosafety lab untuk memenuhi syarat pemeriksaan PCR.

Namun, Idris menjamin bahwa pihaknya akan terus berproses agar Labkesda Kota Depok sanggup memenuhi ketentuan yang telah digariskan oleh Kementerian Kesehatan RI.

"Masih dalam tahap proses, karena harus dilakukan secara cermat dan memenuhi syarat yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan RI," ujar Idris.

Sebelumnya, wacana menjadikan Labkesda Kota Depok sebagai laboratorium rujukan pemeriksaan PCR terkait Covid-19 dikemukakan oleh Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto.

Alif berpendapat, wacana ini juga disepakati secara lisan dengan Komisi D/Bidang Kesehatan DPRD Kota Depok.

Baca juga: Jika Bisa Uji Swab Mandiri, Labkesda Depok Dapat Kurangi Beban Rumah Sakit

Saat ini, semua uji swab lendir tenggorokan para pasien suspect Covid-19 di Depok harus dibawa ke Jakarta untuk diperiksa positif/negatif Covid-19, gara-gara belum ada laboratorium di Depok yang mampu melakukan itu.

Akibatnya, proses pemeriksaan amat memakan waktu.

"Karena masalah di rumah sakit adalah terlalu lamanya pasien itu menginap untuk menunggu hasil uji swab," kata Alif melalui telepon pada Rabu.

Alif mengungkapkan, bukan tak mungkin, beberapa pasien yang dirawat sebetulnya negatif Covid-19, namun terpaksa dirawat di sana terus karena hasil resmi uji laboratorium lama terbitnya.

Dampaknya, pasien yang kemungkinan positf Covid-19 justru tak mendapatkan slot.

"Kalau Labkesda Kota Depok bisa melakukan tes PCR sendiri, maka kita bisa menghemat dua sampai tiga hari untuk tahu hasil positif atau tidak," ujar dia.

"Kalau kita punya (laboratorium) sendiri, itu akan sangat membantu untuk terjadinya perputaran pasien. Jadi pasien yang berhak masuk memang benar-benar bisa masuk dan yang negatif bisa kita pulangkan," tutup Alif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com