Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Gambir Beroperasi Lagi, 274 Penumpang Tinggalkan Jakarta, 72 Ditolak Berangkat

Kompas.com - 19/05/2020, 16:52 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Sebanyak 274 penumpang telah meninggalkan Jakarta dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, sejak 12 Mei sampai 17 Mei 2020.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan hal itu dalam diskusi virtual, Selasa (19/5/2020).

"Untuk penumpang kereta api, yang berangkat adalah 274 orang dan yang datang hanya 164 penumpang," ujar Syafrin dalam diskusi virtual, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Erick Thohir hingga Kepala BNPB Pantau Penyemprotan Disinfektan di Stasiun Gambir untuk Cegah Corona

Rincian jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Gambir yakni 30 penumpang pada 12 Mei, 36 penumpang pada 13 Mei, 44 penumpang pada 14 Mei, 50 penumpang pada 15 Mei, dan 114 penumpang pada 17 Mei.

Pada 16 Mei, tidak ada satu pun penumpang yang meninggalkan Jakarta melalui Stasiun Gambir.

Selain penumpang yang berangkat, ada 72 calon penumpang yang ditolak menggunakan layanan kereta api dari Stasiun Gambir karena tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan.

"Artinya, memang ada penerapan protokol yang ketat juga, masyarakat diseleksi untuk melakukan kegiatan hanya yang penting saja," kata Syafrin.

Stasiun Gambir kembali beroperasi pada 12 Mei 2020. KA luar biasa yang dioperasikan di sana hanya untuk penumpang golongan tertentu, yakni pekerja di pelayanan penanganan Covid-19, pertahanan dan keamanan, kesehatan, kebutuhan dasar, dan fungsi ekonomi penting.

Kategori lain adalah penumpang dengan perjalanan darurat (yakni pasien atau orang yang memiliki keluarga inti sakit keras atau meninggal, dan serta repatriasi.

Calon penumpang KA luar biasa wajib memenuhi sejumlah persyaratan sebelum membeli tiket di stasiun keberangkatan, di antaranya bukti hasil pemeriksaan negatif Covid-19, surat tugas untuk pegawai, hingga surat rujukan dari rumah sakit untuk pasien yang sakit.

Stasiun Gambir sempat ditutup sementara karena transportasi umum dilarang beroperasi. Larangan itu untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

Baca juga: Ini Syarat Dapat Surat Izin dari Satgas Covid-19 untuk Beli Tiket Kereta Api Luar Biasa

Pemerintah pusat kemudian mencabut larangan itu pada 7 Mei 2020 dengan pertimbangan perekonomian nasional harus tetap berjalan.

Namun, aturan tersebut bukan berarti mencabut larangan mudik untuk masyarakat. Kelonggaran tersebut berlaku bagi warga dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com