Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Covid-19 Masih Terjadi di Depok, Warga Diminta Lebih Waspada

Kompas.com - 29/05/2020, 13:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Di tengah maraknya wacana penerapan new normal atau kenormalan baru, Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta warganya agar tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap penularan virus corona tipe dua (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19.

"Kita masih harus ekstra waspada karena Rt (angka reproduksi kasus) Kota Depok masih di atas 1, tepatnya 1,39 berdasarkan perhitungan dari data real yang ada pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok," kata Idris melalui keterangan tertulis, Kamis (28/5/2020) malam.

Angka reproduksi di atas 1 menggambarkan bahwa penularan lokal Covid-19 masih terjadi.

Ambil contoh angka reproduksi Covid-19 senilai 2, itu artinya ada peluang 1 pasien positif Covid-19 menularkannya ke 2 orang lain.

Baca juga: Jumlah OTG, OPD, dan PDP Covid-19 di Depok Merosot Drastis dalam Sehari, Ada Apa?

Penularan baru dapat dibilang setidaknya melambat apabila angka reproduksi kasus Covid-19 di bawah 1.

Sebagai perbandingan, angka reproduksi kasus Covid-19 di Jakarta kini mendekati 1. Sementara itu, di Kota Bekasi, angka reproduksi kasus Covid-19 diklaim 0,71 yang membuat Kota Patriot didaulat jadi kota percobaan new normal dan hari ini menggelar shalat Jumat kembali meskipun masih berstatus PSBB.

Di Depok, pemerintah masih menunggu keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal pengajuan perpanjangan PSBB hingga 4 Juni 2020.

Angka reproduksi kasus Covid-19 sebesar 1,39 di Depok memang sudah turun dibandingkan saat kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 silam. Namun bukan berarti keadaan sudah aman.

Idris meminta, segenap elemen di Kota Depok tetap waspada dan berhati-hati.

"Segala alternatif kebijakan telah kami siapkan, karena perkembangannya sangat dinamis, baik data real perkembangan kasus maupun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan Pemprov Jawa Barat, demikian pula sinergi kebijakan antar daerah di Jabodetabek," ungkap Idris.

"Mohon kepada seluruh elemen untuk memaklumi kondisi ini, demi keamanan dan keselamatan semua. Lebih baik kita berhati-hati dengan analisis dan kebijakan yang matang daripada kita tergesa-gesa tetapi berdampak buruk untuk semua," lanjut dia.

Data terbaru hingga Kamis kemarin, Kota Depok total sudah mencatat 547 kasus positif Covid-19. Sebanyak 197 kasus di antaranya dinyatakan sembuh.

Namun, angka kematian berkaitan dengan Covid-19 di Depok menyentuh 103 korban, gabungan dari kematian para pasien positif maupun suspect.

Baca juga: [UPDATE 28 Mei]: Depok Catat 577 Total Kasus Positif Covid-19

Di sisi lain, Pemerintah Kota Depok memastikan bahwa hingga saat ini, belum ada rencana penerapan new normal .

“Kami belum putuskan terkait itu (new normal). Kami akan terus monitor perkembangan dinamis,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana kepada wartawan, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com