Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pandemi Covid-19, Sepeda Jadi Alat Transportasi dan Hobi Warga

Kompas.com - 09/06/2020, 17:06 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah membuat warga membatasi berbagai aktivitas sehari-hari. Warga mengurangi kontak dengan orang lain dan hanya keluar rumah jika ada sesuatu hal yang penting.

Namun tiga bulan berdiam diri di rumah membuat sejumlah warga jenuh. Setidaknya itu yang dirasakan Syaiful (25).

Syaiful yang bekerja di sebuah perusahaan swasta itu mengatakan, selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan pemerintah, kantornya menerapkan sistem bekerja dari rumah.

"Lama-lama bosan juga kan, di rumah terus. Badan juga rasanya enggak enak, jadi gue cari alternatif aja buat gerakin badan tapi aman," kata Syaiful saat ditemui di Bengkel Sepeda Babe Agus, Larangan, Tangerang, Selasa (9/6/2020).

Baca juga: Bengkel Sepeda Kebanjiran Pengunjung Selama PSBB

Syaiful mengatakan, ia baru membeli sepeda lipat bekas dua hari lalu. Dia mengaku cukup sulit mencari sepeda yang ia inginkan.

Ia menceritakan, awalnya dia pergi ke kawasan Kramatjati, Jakarta Timur. Toko-toko sepeda di sana dipenuhi orang yang ingin membeli sepeda.

Dia tidak mendapatkan sepeda yang dia inginkan di sana. Dari Kramatjati ia mencari sepeda bekas di Pasar Rumput, Jakarta Selatan.

"Di situ juga ramai yang cari sepeda, apalagi sepeda lipat (seli). Akhirnya gue dapat juga sih, tapi harganya lumayan tinggi. Pedagang kan tahu aja apa yang lagi dicari orang," ucap Syaiful.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak yang sekolahnya diliburkan selama pandemi Covid-19 juga banyak yang memilih bersepeda sebagai hiburan mereka.

Rusdi (45) mengatakan, ia terpaksa merestorasi sepeda yang sudah lama tersimpan di gudang karena anaknya merengek ingin berpeseda bersama teman-temannya.

Berbagai onderdil sepeda yang tampak mulai berkarat terpaksa ia ganti agar anaknya bisa gowes keliling kampung bersama teman-temannya.

"Ya enggaak apa-apalah, dari pada dia main handphone terus. Ini bisa olahraga dikit," ujar Rusdi.

Pemprov DKI kini sedang mendorong penggunaan sepeda sebagai alat transportasi warga. Pengguna sepeda bahkan diprioritaskan di semua ruas jalanan.

Baca juga: Ingin Bawa Sepeda dalam Kereta? Simak Aturannya di Sini

 

Hal itu ditetapkan dalam Pasal 21 ayat 1 Peraturan Gubernur Nomor 51 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman dan Produktif.

"Selama masa transisi untuk semua ruas jalan diutamakan bagi pejalan kaki dan pengguna transportasi sepeda sebagai sarana mobilitas penduduk sehari-hari untuk janak yang mudah dijangkau," bunyi pergub yang diteken Anies Baswedan, Kamis (4/6/2020) lalu itu.

Untuk mendukung aturan tersebut, Pemprov DKI akan meningkatkan jalur sepeda yang sudah ada serta penyediaan lahan parkir.

Pemprov DKI juga mewajibkan penyediaan lahan parkir sepeda di arena perkantoran, perbelanjaan, halte, terminal, stasiun dan pelabuhan atau dermaga.

Penyediaan area parkir sepeda di perkantoran dan perbelanjaan ditetapkan 10 persen dari kapasitas lahan parkir yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com