Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Temuan Potongan Kaki di Setu Pengarengan Depok

Kompas.com - 10/06/2020, 05:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Potongan kaki manusia ditemukan mengapung di Setu Pengarengan, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat pada Senin (8/6/2020) kemarin.

Potongan kaki sebelah kiri itu ditemukan mengambang tanpa terbungkus apa pun.

Hingga saat ini, penyebab potongan kaki manusia itu ada di sana masih belum terungkap.

Begitu pun dengan identitas orang pemilik bagian tubuh tersebut, masih tanda tanya.

Berikut rangkuman fakta mengenai temuan ini:

1. Ditemukan petugas kebersihan

Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah menyebutkan bahwa potongan kaki itu pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan.

Baca juga: Curhat Pegawai Kembali Bekerja di Kantor Saat Pandemi Covid-19...

"Penemuan kaki yang diduga kaki manusia tentunya, tepatnya sekitar jam 10-an saat saksi yang merupakan petugas kebersihan Setu Pengarengan tersebut menemukan benda yang dicurigai sebagai bagian dari organ tubuh manusia yaitu kaki sebelah kiri manusia," jelas Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah kepada wartawan, Selasa (9/6/2020).

Petugas kebersihan itu kemudian langsung menyampaikan temuannya kepada anggota polisi setempat.

2. Pemeriksaan awal tak cukup memberi titik terang

Jajaran Polres Metro Depok kemudian memeriksa lokasi ditemukannya kaki tersebut dengan membawa perlengkapan inafis.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kaki tersebut diperkirakan sudah mengambang di Setu Pengarengan selama 3-4 hari lamanya.

Terdapat jejak lebam pada kaki tersebut, namun polisi belum dapat memastikan penyebab lebam, baik bekas penganiayaan atau memang lebam yang kerap ditemui pada jenazah.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 239, Data Tertinggi Sejak Kasus Perdana

Namun, pemeriksaan awal di lokasi tak memberikan banyak kejelasan.

3. Tak ada data sidik jari kaki

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com