Polisi mengaku kesulitan mencari identitas korban pemilik potongan kaki itu.
Sebab, selama ini, data yang dimiliki tim Inafis selalu data yang berpangkal pada sidik jari tangan manusia.
"Kepolisian sudah turun kemudian kami membawa beberapa perlengkapan inafis untuk mengetahui identitas dari kaki yang ditemukan tersebut, tentunya tidak pernah ada data mengenai sidik jari yang ada pada kaki," jelas Azis.
"Kami tentu mengumumkan kepada masyarakat siapa tau ada warganya atau keluarganya yang kehilangan sebagian anggota keluarga yang diduga korban dari penemuan kaki tersebut," ucap dia.
4. Diduga kaki seorang perempuan
Potongan kaki kiri manusia yang ditemukan mengambang di Setu Pengarengan diduga merupakan milik seseorang berjenis kelamin perempuan.
Baca juga: Viral, Puluhan Orang Ambil Paksa Jenazah PDP Covid-19 di RS Mekar Sari Bekasi
Ini masih dugaan sementara polisi. Azis mengatakan bahwa pihaknya masih harus menunggu pemeriksaan forensik.
"Tidak ada tanda lahir atau ciri spesifik. Tapi, dari bentuk kaki, dari uratnya dari ini mengarah ke perempuan," ujar Azis.
"Ada beberapa tanda yang menunjukkan jenis kelamin. Misalnya, ada ditemukan kuteks. Ini biasanya dikenakan oleh perempuan tapi terkadang laki-laki juga menggunakan kuteks," kata dia.
5. Dikirim ke RS Polri Kramat Jati
Untuk mendapatkan titik terang mengenai berbagai hal yang menyelimutinya temuan ini, polisi mengirim potongan kaki ini ke RS Polri Kramat Jati.
"Saat ini potongan kaki tersebut kami bawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dianalisis, apakah ini bagian dari kesengajaan dipotong, atau dari kecelakaan, atau dari penyebab-penyebab yang lain," tutur Azis.
Seraya itu, Azis mengklaim pihaknya bakal terus menyelidiki kasus ini dan mengembangkannya ke pelbagai kemungkinan.
"Petugas dari penyelidikan kepolisian terus mencari bahan keterangan yang lain, baik dari masyarakat sekitar," ujar Azis.
"Mungkin penyelidikan-penyelidikan yang lain, utamanya yang mungkin mengarah ke tindak pidana," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.