Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mal Mulai Beroperasi di Bekasi, Kamar Pas Tak Boleh Digunakan

Kompas.com - 11/06/2020, 11:46 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah mal atau pusat perbelanjaan di Kota Bekasi, Jawa Barat, sudah mulai beroperasi walau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih diberlakukan. Mal mulai beroperasi secara bertahap di Kota Bekasi sejak Senin (8/6/2020) lalu.

Namun mal yang beroperasi harus mengikuti protokol pencegahan Covid-19. Pengunjung harus menggunakan masker, suhu pengunjung dan pegawai harus di bawah 38 derajat Celcius, kamar pas atau fitting room pun tidak boleh digunakan. 

Sekjen Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia APPBI Jawa Barat, M Satriawan Natsir mengatakan, selama pandemi Covid-19, kamar pas di gerai-gerai mal di Jawa Barat tidak boleh digunakan.

Baca juga: Begini Persiapan Mal Puri Indah Terapkan Protokol Kesehatan Sebelum Dibuka

"Untuk ruang baju ganti itu sesuai dengan saat ini mal belum direkomendasikan untuk digunakan, fitting room belum diizinkan," kata Natsir saat dihubungi, Rabu (10/6/2020).

Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 di kamas pas yang biasanya digunakan pengunjung secara bergantian untuk mengetes pakaian.

Menurut Natsir, ketentuan itu bisa berubah seiring perkembangan kasus Covid-19.

"Secara umum mal di Jawa Barat sama, tapi sewaktu-waktu bisa saja berubah," kata dia.

Natsir juga menjelaskan penggunakan fasilitas mal harus mengikuti protokol pencegahan Covid-19. Pengelola harus memasang signage atau tanda antrean agar pengunjung tetap bisa jaga jarak. Penanda juga mesti dipasang di lift dan membatasi pengunjung yang naik lift.

"Musholla di mal juga dibatasi keluar masuknya. Biasanya digunakan 20 orang, sekarang 10," kata Natsir.

Baca juga: Terapkan Jaga Jarak Fisik, Mal Senayan City Batasi Jumlah Orang di Area Toilet

Pengelola mal mesti membatasi pemakaian toilet. Toilet pria misalnya, tak semua toilet digunakan.

"Jadi jika ada empat, maka yang bisa digunakan 1 dan 3. Lalu antreannya juga di luar toilet dengan batasan 1 meter," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com