Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Monas Disemprot Disinfektan Jelang Dibuka untuk Umum

Kompas.com - 17/06/2020, 17:51 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mendisinfeksi kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk menyambut pembukaan kembali pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi pada 20 Juni 2020.

"Jadi hari ini Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta melaksanakan sterilisasi dan disinfektan di Monumen Nasional," kata Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan sebelum memulai penyemprotan disinfektan di Monas, Rabu (17/6/2020), seperti dikutip Antara.

Ada sebanyak 10 regu yang terdiri atas 81 petugas pemadam kebakaran dalam penyemprotan disinfektan di kawasan Monas.

Baca juga: 3 Karyawan Mitra 10 Bogor Positif Covid-19, Puluhan Orang Jadi ODP hingga Toko Diminta Tutup

Dalam penyemprotan itu cairan disinfektan yang digunakan berbahan dasar klorin dan kaporit 60 persen.

"Cairannya sudah sesuai standar Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup DKI, dan Kementerian Kesehatan RI. Jadi aman karena sesuai ambang batas," kata Satriadi.

Ada empat titik yang didisinfeksi, yaitu 3 titik di kawasan bagian luar Tugu Monas dan 1 titik di dalam kawasan Tugu Monas.

Kepala Seksi Ketertiban Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Deddy Nurohmat mengapresiasi penyemprotan yang dilakukan oleh Dinas Gulkarmat DKI di tengah persiapan pembukaan Monas di tengah PSBB transisi.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, HUT Ke-493 DKI Tanpa Jakarta Fair

Deddy menegaskan, pihaknya saat ini sudah siap untuk membuka kawasan Monas jika telah diizinkan oleh Pemprov DKI.

"Kami sudah menyiapkan rute-rute untuk pengunjung kawasan Monas. Kawasan luar dibuka dan Tugu Monas juga dibuka," kata Deddy.

Pembatasan 50 persen pengunjung nantinya dilakukan di Kawasan Tugu Monas dan jam operasional pada masa PSBB transisi ditetapkan mulai pukul 08.00 WIB-17.00 WIB.

Ada ketentuan baru untuk masyarakat yang ingin masuk Monas. Anak-anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia (lansia) tidak diizinkan masuk area Monas.

Kepala UPK Monas, Isa Sianturi mengatakan, ketiga golongan itu rentan terpapar Covid-19. 

Ia mengatakan, nantinya ada tiga gerbang pintu masuk Monas yang dijaga petugas. Mereka akan memeriksa suhu tubuh pengunjung.

Jika suhu tubuh di atas 38 derajat, maka tidak diizinkan masuk sesuai standar protokol kesehatan.

Baca juga: PSBB Transisi, Anak-anak dan Ibu Hamil Dilarang Masuk Monas

Selain itu, para pengunjung juga diwajibkan mengenakan masker. Jika masyarakat tidak memenuhi syarat dan prosedur protokol kesehatan, maka dilarang masuk Monas.

"Kalau misalnya ada anak-anak atau bumil (ibu hamil) ya nanti nggak boleh masuk karena kan di depan sudah ada penjagaan petugas," katanya.

Pengetatan pengawasan di lingkungan area Monas tidak hanya dilakukan di area outdoor Monas, tapi juga area Tugu Monas.

Nantinya akan ada pemeriksan kembali untuk masuk Tugu Monas, meski pengunjung sudah diperiksa di pintu gerbang Monas.

"Nah khusus yang masuk Tugu itu akan kami perketat lagi. Kan intinya nggak boleh berkerumun dulu harus ada jarak," ucap Isa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com