Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2020, 18:56 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Camat Kebayoran Baru Tomy Fudihartono memastikan tidak ada larangan bagi para pejalan kaki untuk berolahraga di area car free day (CFD) jalan layang non-tol (JLNT) Antasari, Jakarta Selatan.

Dia mengatakan, warga dipersilakan berolahraga di kawasan tersebut.

"Bebas, mau jalan kaki boleh. Yang enggak boleh itu bawa motor mobil. Skateboard juga boleh. Mau main bola juga boleh," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (26/6/2020).

Namun, Tomy mengimbau warga yang ingin berolahraga di kawasan tersebut agar tetap mematuhi peraturan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.

Mundari selaku Camat Cilandak juga menyilakan pejalan kaki dan pesepeda untuk berolahraga raga di jalur CFD Jalan Cipete Raya.

Baca juga: Cegah Orang Berdempetan Jadi Alasan Pemkot Larang Pejalan Kaki Datang ke CFD Jaksel

"Orang jalan mah boleh. Yang penting enggak boleh berkerumun. Orang jalan masa kami larang, " kata dia.

Sama seperti Tomy, dia mengingatkan agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan selama berolahraga. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pejalan kaki boleh datang dan berolahraga di 32 lokasi pengganti area car free day (CFD) kawasan Sudirman-Thamrin.

Hal ini berbeda dengan pernyataan Syafrin sebelumnya yang menyebutkan pejalan kaki dilarang beraktivitas di lokasi tersebut.

Baca juga: Sempat Melarang, Pemprov DKI Akhirnya Izinkan Pejalankan Kaki Beraktivitas di 32 Lokasi CFD

Meski demikian, Syafrin berujar bahwa warga yang datang harus terus bergerak seperti para pesepeda.

"Boleh, hanya saja harus sejalan dengan filosofis pesepeda, mereka harus terus bergerak dan tidak kongkow-kongkow atau nongkrong sehingga menimbulkan kerumunan," kata Syafrin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/6/2020).

Warga yang datang dilarang berkerumun apalagi nongkrong dan berdiam di satu titik yang lama.

"Olahraga boleh kongkow-kongkow dan nongkrong jangan," tuturnya.

Untuk mengantisipasi adanya warga yang berkerumun dan tidak menerapkan protokol kesehatan, Pemprov DKI mengerahkan 1.526 personel di 32 lokasi.

"Kami kerahkan 1.526 personil di 32 lokasi," kata dia.

Ruang publik untuk bersepeda di 32 lokasi pada Minggu (28/6/2020) akan disiapkan mulai pukul 06.00 sampai 09.00 WIB.

Ke-32 ruas jalan akan ditutup sehingga kendaraan bermotor tidak bisa melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com