Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Instruksi Pasar Jaya, Jam Operasional Pasar Kopro Masih Dibatasi hingga Pukul 14.00 WIB

Kompas.com - 02/07/2020, 10:53 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Pasar Kopro di Jakarta Barat masih melakukan pembatasan jam operasional pasar itu pada hari Kamis (2/7/2020) ini.

Manajer Area 6 Pasar Tomang Barat yang membawahi Pasar Kopro, Irma Sismilia mengatakan, mereka masih menunggu instruksi dari PD Pasar Jaya terkait normalisasi operasional pasar itu.

“Belum ada instruksi dari manajemen, termasuk jam operasional,” kata Irma saat dihubungi, Kamis.

Meski begitu, pengelola pasar sudah melakukan pelonggaran terhadap pelaksanaan kebijakan ganjil genap mengingat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengumumkan hal tersebut kemarin.

Baca juga: Sempat Tutup 3 Hari karena Pedagang Terinfeksi Covid-19, Pasar Kopro Kembali Buka

Sementara untuk jam operasional, mereka masih akan menutup pasar pada pukul 14.00 WIB sesuai dengan kebijakan sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi diperpanjang.

Terkait pembatasan jumlah pengunjung yang masuk pasar, pengelola melakukan antsipasi dengan menutup 22 dari 32 pintu masuk.

“Alat penghitung pengunjung memang belum disediakan manajemen, cuma kami melakukan pembatasan pengunjung di bangunan pasar, kami melakukan pembatasan akses masuk,” ucap Irma.

Hari ini merupakan hari pertama Pasar Kopro kembali dibuka setelah sempat ditutup karena ada pedagang yang terinfeksi Covid-19.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Kristi Wathini mengatakan, ada empat pedagang pasar Kopro yang dinyatakan positif Covid-19. Hal tersebut kemudian membuat Pasar Kopro ditutup selama tiga hari mulai Senin lalu.

Pasar Kopro terletak di Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Lokasi pasar selalu ramai. Kurang lebih ada 500 pedagan yang berjualan di pasar itu.

Selain dekat dengan permukiman warga, Pasar Kopro juga dekat dengan sentra kuliner di kawasan Tanjung Duren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com