Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok Kota Bogor Masuki Fase Pra-Adaptasi Kebiasaan Baru

Kompas.com - 02/07/2020, 20:42 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menerapkan masa pra-adaptasi kebiasaan baru (AKB) selama 14 hari ke depan, terhitung mulai Jumat (3/7/2020) hingga Jumat (16/7/2020).

Keputusan itu diambil setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyampaikan sejumlah catatan evaluasi terhadap pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proposional di Kota Bogor.

Dalam catatan evaluasi tersebut, Kota Bogor dinilai mampu menekan penyebaran Covid-19 dengan angka reproduksi efektif (Rt) sebesar 0,33 atau paling rendah se-wilayah Bodebek.

Baca juga: Kota Bogor Catat Angka Penularan Covid-19 Terendah Se-Bodebek

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, selama masa penerapan pra-AKB ini, beberapa bidang usaha diizinkan untuk beroperasi kembali, salah satunya ojek online dan ojek pangkalan diperbolehkan mengangkut penumpang.

Selain itu, konfigurasi jumlah penumpang dalam angkutan umum juga akan ditambah menjadi 60 persen. Selain itu, pengoperasian terminal juga akan diaktifkan kembali dengan membatasi jam operasional.

"Beberapa hari ke depan kita akan koordinasikan secara teknis seperti apa. Misalnya, mengizinkan ojol untuk beroperasi mengangkut penumpang dengan protokol kesehatan, dan lain-lain," ucap Bima, Kamis (2/7/2020).

"Kerangkanya masih dalam kerangka PSBB proporsional tetapi dipersilakan untuk memulai pra-adaptasi kebiasaan baru di bidang tertentu,” sambungnya.

Baca juga: Kota Bogor Bersiap Masuki Pra-adaptasi Kebiasaan Baru, Aturan Pembatasan Akan Dilonggarkan

Bima menambahkan, Pemkot Bogor juga akan terus menggencarkan tes usap atau swab tes selama pra adaptasi kebiasaan baru diterapkan.

Hal itu, kata Bima, dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, termasuk memaksimalkan peran tim Detektif Covid yang sebelumnya telah dibentuk.

Ia menargetkan 8.000 warga Kota Bogor dilakukan tes usap. Pelaksanaan swab tes itu akan dilakukan di sejumlah titik yang disinyalir menjadi pusat penyebaran virus corona, seperti pasar dan stasiun.

"Swab kita sekarang sudah sekitar 4.000 lebih. Target kita 8.000. Kita akan kejar terus. Akan digencarkan ini. Semakin masif tes swab di Kota Bogor ini. Untuk masyarakat agar tetap gunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan,” sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com