Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KCI: Komitmen pada Aturan Jam Kerja Solusi Urai Antrean Penumpang KRL

Kompas.com - 06/07/2020, 13:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah stasiun kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek padat penumpang pada Senin (6/7/2020) pagi.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengatakan, calon penumpang KRL sudah mengantre sampai halaman parkir sejak pukul 05.30 WIB di Stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, Bekasi, dan Rangkasbitung.

Hingga pukul 10.00 WIB hari ini, PT KCI mencatat ada 166.044 pengguna KRL. Jumlah itu  meningkat tujuh persen dibandingkan Senin pekan lalu pada jam yang sama.

Kepadatan itu ditengarai karena semakin banyak perkantoran yang dibuka di Jakarta. Namun pengaturan waktu/shif kerja belum diterapkan secara optimal sehingga tercipta penumpukan perjalanan di waktu bersamaan.

Baca juga: Stasiun Padat, KCI Tambah Perjalanan KRL dan Hukum Penumpang yang Akali Prosedur

Pengaturan waktu/shif kerja di perkantoran di Jakarta dianggap menjadi kunci agar penumpukan penumpang di stasiun KRL dapat terurai.

"PT KCI mengharapkan kerja sama dari berbagai pihak untuk menerapkan pengaturan kerja karyawan sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2020 tentang pengaturan jam kerja sehingga mobilitas pengguna KRL dapat tersebar," kata Vice President Corporate Communication PT KCI, Anne Purba, dalam keterangan persnya, Senin siang.

"Pengaturan jam kerja dengan sistem shif ini menjadi solusi paling memungkinkan saat ini untuk mengurai kepadatan di tengah jumlah pengguna yang bertambah 9-10 persen setiap pekannya sejak PSBB transisi. Untuk mewujudkan ini, kami tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak, khususnya dalam hal pengaturan jam kerja," imbuh dia.

Anne mengatakan, PT KCI konsisten memberlakukan prosedur agar rangkaian kereta tak dijejali penumpang sehingga protokol jaga jarak fisik dapat dilakukan.

Antrean penumpang KRL semakin panjang karena meskipun jumlah penumpang meningkat, namun kapasitas tetap hanya 74 orang per kereta.

Baca juga: Anies Sebut KRL Jadi Tempat Penularan Covid-19, Ini Tanggapan PT KCI

Penumpang juga harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh satu per satu sebelum masuk ke peron. Hal itu menambah waktu antrean saat masuk stasiun.

Hari ini, PT KCI menambah perjalanan kereta karena melonjaknya jumlah penumpang pada pagi tadi.

"Dengan penambahan mulai hari ini, total perjalanan KRL saat ini mencapai 947 perjalanan per hari," ujar Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com