Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

350 Karyawan AirNav Dites Urine untuk Memastikan Bebas Narkoba

Kompas.com - 14/07/2020, 20:31 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dunia penerbangan Indonesia kembali diguncang kasus narkoba. Dalam kasus terakhir, tiga pilot pesawat komersial tertangkap menggunakan narkoba.

Sejumlah perusahaan yang terkait dengan penerbangan pun kini gencar melakukan tes urine terhadap karyawan mereka. AirNav Indonesia yang bergerak di bidang layanan navigasi pesawat udara juga melakukan tes terhadap para karyawannya.

Sebanyak 350 petugas layanan navigasi AirNav Indonesia dites urine untuk memastikan mereka bebas narkoba.

Baca juga: 3 Pilot Ditangkap karena Pakai Sabu, Alvin Lie: Pengawasan Masih Bolong-bolong

"AirNav Indonesia Cabang Jakara Air Traffic Services Center (JATSC) telah melakukan tes urine yang dilakukan BNN terhadap 350 personel dan seluruhnya dinyatakan bebas dari narkoba," ujar Dirut AirNav Indonesia Pramintohadi Sukarno dalam keterangan diterima Kompas.com, Selasa (14/7/2020).

Selain melakukan tes terhadap 350 karyawannya di cabang Jakarta, Pramintohadi menjelaskan pihaknya juga sudah melaukan sosialisasi pencegahan dan bahaya narkotika di cabang lainnya.

"Kami melakukan tes urine keada 798 orang personel layanan navigasi penerbangan yang ada di empat cabang AirNav Indonesia," ujar dia.

Dari hasil tes di beberapa cabang, kata Pramintohadi, tidak ada personel mereka yang mengkonsumsi narkotika.

Dia juga mengatakan, tes urine tidak hanya dilakukan pada saat kasus narkotika di dunia penerbangan ramai diperbincangkan. Tes urine dan sosialisasi bahaya narkoba, lanjut Pramintohadi, diselenggarakan secara rutin.

"Selama ini kami rutin melakukan tes urine kepada personel kami secara random. Hal ini penting untuk memastikan kesehatan personel layanan navigasi penerbangan yang bertugas memandu pesawat udara di ruang udara Nusantara," ujar dia.

Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan empat tersangka pengedar dan pemakai narkoba jenis sabu pada 6 Juli 2020. Dari empat tersangka yang ditahan, tiga orang yang merupakan pilot maskapai penerbangan ternama. Mereka berstatus sebagai pengguna. 

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono mengatakan, pihaknya mengamankan barang bukti berupa paket sabu-sabu seberat 4 gram, satu paket sabu-sabu 0,96 gram, alat hisap, timbangan, korek, dan plastik klip.

"Yang kami amankan ada empat orang. S karyawan swasta. Yang tiga adalah pilot maskapai penerbangan di Indonesia," ujar Budi, Jumat pekan lalu.

Ketiga pilot yang berinisial IP, DC dan DSK itu ditangkap di rumah masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com