DEPOK, KOMPAS.com - Koalisi Gerindra dan PDI-P yang akan mengusung pasangan Pradi Supriatna-Afifah Aliyah di Pilkada Depok 2020, berniat meraup segmen pemilih muda untuk menyabet kursi wali kota dan wakil wali kota nanti.
Taktik ini dianggap sebagai upaya menandingi hegemoni PKS yang lekat dengan citra konservatif dan sudah menguasai Depok selama 15 tahun berturut-turut.
"Bukan melulu bahwa kami menawarkan sesuatu yang baru, tapi yang lalu ini (kekuasaan PKS) tidak menawarkan sesuatu yang baru, sudah konservatif, stuck," jelas Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Depok, Ikravany Hilman pada Senin (20/7/2020).
"Depok tumbuh tanpa imajinasi sementara orang-orang muda ini kan pengin kreativitas," ia menambahkan.
Baca juga: PDI-P dan Gerindra Ajak Parpol Lain Gabung Koalisi Pradi-Afifah di Pilkada Depok
Koalisi Gerindra-PDI-P coba mencuri start dibandingkan partai-partai lain dengan menjadi koalisi pertama yang mengumumkan calon usungannya di Pilkada Depok 2020.
Kader Gerindra sekaligus wakil wali kota Depok saat ini, Pradi Supriatna diusung sebagai calon wali kota.
Di posisi wakil, jatah diberikan untuk kader perempuan PDI-P, Afifah Aliyah yang dianggap sanggup menggaet segmen pemilih perempuan.
Meskipun Pradi merupakan bagian dari pemerintahan saat ini, namun Ikravany menganggap bahwa hal itu masih lebih "segar" ketimbang PKS yang sudah 3 periode menguasai pemerintahan di Depok.
"Analoginya gini. Kamu punya saudara di kota lain, lalu kamu undang ke Depok 1 minggu. Ketika mereka pulang, mereka mau atau enggak ke Depok lagi? Misalnya kita ke Bandung atau ke Jogjakarta, kita pulang pasti kita pengin kapan-kapan balik lagi ke sana," kata Ikravany.
"Kemarin ada meme. Alumni ITB, UGM, kangen Bandung dan Jogjakarta, alumni UI kagak ada yang kangen Depok. Itu kan gambaran," lanjutnya.
Baca juga: Pecah Kongsi Mohammad Idris dan Pradi Supriatna di Pilkada Depok 2020
"Karakter pemilih pemula kan pasti progresif dan tidak mau konservatif. Dia pengennya berubah, maju, dan cepat. Ini memudahkan kami untuk meraih simpati mereka. Dengan sendirinya saya percaya anak muda ini lebih memilih kebaruan," ujar Ikravany.
Jelang pemungutan suara pada Desember 2020 nanti, sampai saat ini terdapat 3 poros utama dalam peta kekuatan partai politik di Kota Depok.
Berhadapan dengan Gerindra-PDI-P yang menjadi poros oposisi, poros petahana dimotori PKS dengan 12 kursi di parlemen, yang telah berkuasa 3 periode dan sempat menjajal peluang koalisi dengan Golkar yang punya 5 kursi.
Baca juga: Idris Mengaku Didukung 5 Parpol, Segera Deklarasi Hadapi Pilkada Depok
PKS masih dalam proses menggodok 3 kadernya untuk menentukan salah satu yang bakal diusung di Pilkada Depok 2020.
Belum lagi, Mohammad Idris selaku wali kota petahana dari kalangan nonpartai, sejauh ini belum diusung partai mana pun dan telah mengklaim bakal diusung PKS dalam pilkada mendatang.
Partai-partai lain dengan perolehan total 12 kursi, yakni Demokrat, PKB, PAN, dan PPP menjadi kuda hitam dengan membentuk Koalisi Tertata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.