Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pademangan Barat Jadi Wilayah Kasus Covid-19 Tertinggi di Jakarta, Ini yang Dilakukan Lurah

Kompas.com - 04/08/2020, 15:07 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Pademangan Barat tercatat sebagai kelurahan dengan kasus tertinggi Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta.

Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id pada Senin pagi ini, di Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara tercatat sudah ada 282 kasus.

Menanggapi hal tersebut Lurah Pademangan Barat R.M. Ruspandi menyebut sejauh ini terdapat dua RW yang masih dinyatakan zona merah di wilayahnya.

"Di RW 10 dan RW 12," kata Ruspandi saat dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020).

Pihak kelurahan pun sudah mengambil beberapa tindakan, di antaranya penyuluhan langsung ke rumah-rumah, penyemprotan disinfektan di permukiman padat penduduk, hingga melakukan swab test massal.

Baca juga: Daftar 25 Kelurahan dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Jakarta

"Sering-sering (diberitahu) sudah hampir setiap hari, tiap melek tiap buka mata kasih tahu. Masuk ke wilayah masuk gang-gang yang penting diri pribadi jaga kesehatan pakai masker, cuci tangan, jaga jarak," ujar Ruspandi.

Setelah turun ke permukiman warga, pihak kelurahan juga menyosialisasikan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional.

Bahkan menjadwalkan rutin penyemprotan cairan disinfektan di setiap wilayah yang ada di Kelurahan Pademangan Barat.

Namun, tetap saja beberapa warga ada yang belum menerapkan protokol kesehatan di lingkungan rumah mereka.

Baca juga: Bioskop hingga Kelas Olahraga Dilarang Beroperasi di Jakarta sampai 13 Agustus

Lakukan swab massal berkala

Tidak sampai di situ, guna mengetahui keadaan warganya, Ruspandi bersama pihak puskesmas gencar melakukan swab test massal.

Tujuannya, untuk mengetahui sejauh mana perkembangan Covid-19 di Kelurahan Pademangan Barat.

"Lagi di-swab di RW 03 lagi pada di-swab. Seiap hari di-swab, yang di-swab kalau sebanyak mungkin kalau dilihat harian 50 orang target. Kalau lebih ya bagus gitu itu biasa dari puskesmas 50 orang per hari," kata Ruspandi.

Ruspandi pun berharap, masyarakat dapat terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19 di wilayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com