Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 80 Persen Penumpang KRL Telah Bertransaksi Non Tunai

Kompas.com - 10/08/2020, 15:21 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat persentase pengguna kereta rel listrik (KRL) yang memanfaatkan transaksi non tunai mencapai hampir 80 persen pada Senin (10/8/2020) pagi.

Bertambahnya pengguna yang memanfaatkan transaksi non tunai tidak lepas dari delapan stasiun yang telah ditetapkan sebagai stasiun khusus KMT (kartu multi trip) yaitu Bogor, Cilebut, Cikarang, Palmerah, UI, Sudirman, Cikini, dan Taman Kota.

“(Pengguna KMT) tepatnya 52 persen menggunakan KMT, 25 persen menggunakan kartu uang elektronik bank, sementara pengguna THB (Tiket Harian Berjaminan) hanya 23 persen,” kata Vice President Corporate Communication PT KCI, Anne Purba, dalam keterangan tertulis, Senin (10/8/2020).

Baca juga: Mulai Hari Ini, 3 Stasiun KRL Hanya Layani Transaksi KMT

Dengan menggunakan pilihan transaksi non tunai, para pengguna tidak perlu antre di loket setiap akan naik KRL untuk membeli atau mengisi ulang Tiket Harian Berjaminan (THB) maupun antre melakukan refund uang jaminan setelah menggunakan KRL.

“Dengan demikian, dua proses antrean tersebut dapat dimininalisir,” kata Anne.

PT KCI secara bertahap juga akan menambah jumlah stasiun KMT pada waktu yang akan datang.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, bertransaksi secara non tunai juga dapat mengurangi resiko tertular virus corona tipe dua dari uang yang dapat menjadi media penularan serta mengurangi interaksi langsung dengan petugas.

Senin pagi tadi antrean pengguna KRL di sejumlah stasiun dengan volume terbesar dapat berlangsung tertib dan kondusif. Meski tetap terdapat antrean, tetapi para pengantre dapat bergerak dengan lancar karena mayoritas pengguna telah memakai Kartu Multi Trip, kartu uang elektronik bank, maupun tiket kode QR sebagai untuk naik KRL.

Dari segi volume pengguna secara keseluruhan, jumlah penumpang hari ini stabil dibandingkan Senin pekan lalu. Hingga pukul 08.00 WIB tercatat jumlah pengguna KRL mencapai 108.916.

Jumlah tersebut tak jauh berbeda dengan Senin 3 Agustus lalu sebanyak 109.116 pengguna KRL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com