Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerinduan Idris Si Manusia Patung, Kenang Ramainya HUT RI di Kota Tua Sebelum Pandemi...

Kompas.com - 15/08/2020, 06:00 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang hari hari ulang tahun ke-75 Republik Indonesia, biasanya museum dan tempat bersejarah lainnya dipenuhi oleh pengunjung.

Salah satu lokasi yang ramai dikunjungi adalah kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Namun karena pandemi Covid-19, suasana ramai hilir mudik pengunjung tidak ada lagi.

Begitulah yang dirasakan Idris yang bekerja sebagai seniman manusia patung di Taman Fatahillah.

Baca juga: Persiapan Paskibraka Upacara HUT RI di Jakarta Utara, Mulai Pembagian Tim hingga Rapid Test

"Iya (taman tutup), walaupun dibuka khusus museum saja, untuk area taman Fatahillah masih belum boleh buat beraktivitas," kata Idris melalui sambungan telepon, Jumat (14/8/2020).

Idris pun merasa sedih karena tidak bisa tampil di taman Fatahillah tahun ini.

Tidak ingin berlarut dalam kesedihan, Idris membagikan cerita dan mengingat kembali momen kemeriahaan jelang hari kemerdekaan di Fatahillah tahun lalu.

Kawasan wisata Kota Tua, Jakarta, terlihat sepi pengunjung, Senin (16/3/2020). Pemprov DKI Jakarta memutuskan menutup 24 tempat wisata di Jakarta mulai Sabtu (14/3/2020) hingga dua pekan ke depan sebagai upaya pencegahan menyebarnya virus corona (Covid-19).KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Kawasan wisata Kota Tua, Jakarta, terlihat sepi pengunjung, Senin (16/3/2020). Pemprov DKI Jakarta memutuskan menutup 24 tempat wisata di Jakarta mulai Sabtu (14/3/2020) hingga dua pekan ke depan sebagai upaya pencegahan menyebarnya virus corona (Covid-19).

Idris bercerita ia rindu memasang umbul-umbul dan bendera bersama komunitas dan pekerja seni lainnya.

"Jadi kalau di Kota Tua momen 17 Agustus saya dua minggu sebelum kemerdekaan pasang umbul-umbul dan bendera Merah Putih sepanjang Taman Fatahillah yang mengelilingi kawasan wisata Kota Tua, itu pasti tuh jadi kangen masang umbul-umbul," terang Idris.

Pemasangan umbul-umbul dan bendera juga dilakukan atas inisiatif para pekerja seni, bukan hanya manusia patung saja.

"Teman-teman inisiatif jadi instruksi dari kepala UPT kawasan Kota Tua menjelang Hari Kemerdekaan seeluruh komunitas ikut berkontribusi untuk menyediakan bendera Merah Putih dan umbul-umbul untuk nandain itu satu kangen masangnya," kata Idris.

Mulai dari pagar-pagar hingga dinding bangunan Belanda ditandai untuk dipasang bendera.

Baca juga: Wagub Jakarta Minta Satu Orang Anggota Keluarga Ditunjuk Jadi Satgas Covid-19 di Rumah

Suasana Kota Tua setelah pemasangan bendera pun lebih semarak dan meriah.

Selain rindu akan pemasangan bendera, Idris juga rindu ramainya pengunjung Kota Tua.

Ia menyebut biasanya tiga hari jelang tanggal 17 Agustus tiap tahunnya Kota Tua selalu ramai, terutama anak-anak sekolah yang melakukan study tour.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com