Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Aborsi Ilegal Meninggal karena Covid-19, Polisi: Kita Tunggu Hasil Tesnya

Kompas.com - 30/09/2020, 17:08 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi sedang menunggu hasil tes kesehatan dr.SWS, tersangka kasus aborsi ilegal di Raden Saleh, Jakarta Pusat, yang meninggal dunia.

SWS yang mejalani perawatan di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur, dinyatakan terpapar Covid-19.

"Belum (dipastikan Covid-19), saat ini kita masih minta dari rumah sakit hasilnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (31/9/2020).

Hasil tersebut berbeda dibanding tes swab yang pernah dilakukan terhadap SWS dan tahanan lain di Polda Metro Jaya.

Baca juga: Dokter yang Jadi Tersangka Praktik Aborsi Ilegal di Raden Saleh Meninggal

Hasil rapid test dan swab yang menjadi syarat bagi tersangka untuk dilakukan penahanan menunjukkan negatif Covid-19.

"Sudah (swab) sejak dari awal, itu rutin kita lakukan, rapid maupun swab di rutan Polda Metro Jaya," kata Yusri.

Yusri menjelaskan, SWS sebelumnya mengeluh sakit dan menjalani perawatan pada 24 September 2020.

Namun, Yusri tak menjelaskan sakit yang dialami oleh SWS.

"Nanti kita tunggu dari rumah seperti apa, kan memang yang bersangkutan sudah berumur ya," kata Yusri.

Baca juga: RS Polri: Dokter pada Kasus Aborsi Ilegal di Raden Saleh Meninggal Dunia dengan Status Positif Covid-19

Sebelumnya, SWS meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Kramat Jati pada pukul 09.00 WIB.

Pihak RS Polri Kramat Jati mengatakan, SWS meninggal dunia dengan status positif Covid-19.

"Benar (meninggal dengan status positif) Covid-19). Tadi meninggal jam 09.00 pagi di ruang ICU," kata Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta, AKBP Kristianingsih, Rabu.

Selain SWS, ada 16 tersangka lain dalam kasus aborsi di Raden Saleh.

Klinik aborsi ilegal itu sudah beroperasi selama sekitar lima tahun. Menurut polisi, setiap harinya ada lima sampai tujuh orang melakukan aborsi di klinik itu.

Dari praktik aborsi ilegal itu, para pelaku dapat meraup keuntungan sebesar Rp 70 juta per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com