Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepi Pelanggan karena Covid-19, Pengusaha Wedding Organizer Kini Jualan Nasi Uduk dan Donat

Kompas.com - 08/10/2020, 12:20 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis wedding organizer tak luput terdampak dari pandemi Covid-19.

Mati surinya bisnis wedding organizer membuat orang yang menggelutinya harus banting setir untuk bertahan hidup.

Hal ini dialami oleh Dwi, pemilik sebuah wedding organizer di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Dwi dan istri kini beralih profesi dengan berjualan nasi uduk dan donat untuk menyambung hidup sehari-hari.

"Orang resepsi tidak boleh. sekarang cuma dagang nasi uduk dan donat," kata Dwi kapada, Kamis (8/10/2020).

Baca juga: Kisah Pengusaha Furnitur Produksi Ribuan Peti Mati untuk Pasien Covid-19...

Kini, pertemuan klien telah berganti dengan pembeli. 

Kondisi itu dilakoni Dwi dan istri setiap pagi hari saat orang ingin beraktivitas ke luar rumah.

"Nasi uduk buka warung depan rumah pagi hari. kalau donat (jual) online. Alhamdulillah buat menyambung hidup," kata Dwi.

Aktivitas dagang itu sudah dilakukan Dwi sudah dalam tiga bulan terakhir, tepatnya saat mobil operasi barang dan dua motor dijual.

Hasil dari uang itu digunakan untuk membayar tunjangan hari raya (THR) tujuh karyawan yang membantu selama menjalani bisnis wedding organizer.

"Karena kita kan pikirkan mereka. Setelah habis lebaran ini semua saya rumahkan dulu karena memang tidak ada (acara pernikahan)," kata Dwi.

Dwi berkisah, agenda pernikahan tidak lagi tertulis dalam daftar buku catatan sejak enam bulan lalu.

Bahkan, jasa Dwi dalam merancang dekorasi resepsi pernikahan kini dilakukan dengan sederhana.

"Ada empat bulan Maret. Satu minta balikan DP (Down Payment). Lainnya hanya batas foto akad, keluarga dan dibuat album saja. Tadinya full sama resepsi," katanya.

Padahal, sebelum Covid-19, Dwi bisa mengantongi keuntungan hingga lebih dari Rp 25 juta dalam sebulan.

Baca juga: Kisah Penjaga Kolam Renang Tambah Penghasilan lewat Ternak Ikan Cupang Saat Pandemi Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com