Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2020, 16:21 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kembali beroperasi pada 12 Oktober 2020 atau sejak PSBB transisi jilid II berlaku.

Namun, setelah lebih dari satu minggu beroperasi, TMII belum juga mendapatkan jumlah pengunjung yang ideal alias masih jauh dari perkiraan.

Hal tersebut dikatakan Kepala Humas TMII Sahda Silalahi ketika dikonfirmasi, Kamis (22/10/2020).

"Memang masih belum seperti yang diharapkan ya. Di hari biasa kami hanya mendapatkan 1.000," kata Sahda.

Angka pengunjung, kata Sahda, kembali naik ketika memasuki akhir pekan, pada Sabtu dan Minggu. Jumlah pengunjung di hari tersebut bisa mencapai 3.000 atau bahkan 7.000 orang.

Baca juga: Mau Rekreasi ke TMII Saat PSBB Transisi Jilid 2? Ini Syaratnya

Walau begitu, tetap saja angka tersebut masih kurang dari kapasitas maksimal 25 persen, yakni berkisar 15.000 sampai 20.000 orang.

Sahda menduga ada beberapa faktor yang membuat jumlah pengunjung belum mencapai maksimal. Faktor ketakutan karena tingginya angka penularan Covid-19 jadi penyebab yang pertama.

Kemudian yang kedua adalah masalah perekonomian.

"Mungkin ekonomi yang belum stabil. Sementara yang datang ke Taman Mini lebih didominasi dengan orang yang olahraga, yang jalan yang lari, yang naik sepeda," kata dia.

Namun, demikian dia tetap optimistis dalam waktu dekat angka pengunjung bisa mencapai maksimal. Terlebih dalam waktu dekat akan ada momen libur panjang.

"Ya yang pasti kita tetap optimis memberikan yang tebaik. Protokol Kesehatan juga jadi acuan utama kita supaya wisatawan bisa datang dengan nyaman," tutup Sahda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com