JAKARTA, KOMPAS.com - Wartawan senior Ilham Bintang resmi menggugat PT Indosat Ooredoo dan PT Commonwealth Bank di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan gugatan perdata ganti rugi Rp 100 miliar, Senin (2/11/2020).
“Kami menggugat bukan semata-mata urusan materiil, tapi terutama karena adanya kepentingan publik pada kasus ini. Kami ingin operator seluler dan perbankan perlu dan harus berhati-hati. Jangan sembrono dan harus punya tanggung jawab sosial," kata anggota tim pengacara RIH & Partners, Andy Ramadhan Nai, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin, seperti dikutip Antara.
Gugatan itu diserahkan oleh tim pengacara dari kantor pengacara RIH (Ramadhan Ibrahim Handoko) & Partners Law Firm kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Baca juga: 5 Fakta Persidangan Kasus Pembobolan Rekening Ilham BIntang
Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat itu menggugat ganti rugi Rp 100 miliar kepada masing-masing perusahaan karena mengalami kerugian materiil dan imateriil.
Andy mengatakan, tergugat I, yaitu Indosat, digugat karena telah melakukan penggantian kartu SIM Indosat yang selama ini dipakai oleh Ilham Bintang.
Penggantian kartu SIM itu tidak sesuai dengan mekanisme penggantian kartu yang dimiliki oleh PT Indosat Ooredoo.
Akibatnya, ponsel Ilham Bintang dapat diakses orang lain yang kemudian mengetahui semua rekening bank milik Ilham Bintang.
Adapun tergugat kedua, yaitu Commonwealth Bank, telah mengirim uang ke 94 rekening yang tak terafilisiasi dengan Ilham Bintang.
"Ini mengakibatkan raibnya uang penggugat dalam rekening sebesar 25.000 dollar Australia dan dalam rupiah sebesar Rp 16,77 juta," ujar Andy.
Baca juga: Ilham Bintang Salahkan Indosat dalam Kasus Pembobolan Rekeningnya
Ketua Umum Lembaga Perlindungan dan Pemberdayaan Konsumen Indonesia (LPPKI) Azwar Siri menegaskan, LPPKI sepenuhnya mendukung langkah Ilham Bintang menggugat perdata korporasi besar, yaitu Indosat Ooredoo dan Commonwealth Bank.
"Selama ini cukup sering kita dengar keluhan konsumen yang dirugikan karena uangnya di bank dibobol orang melalui peretasan baru handphone. Kali ini ada yang menggugat korporasi secara perdata. Bagus itu. Agar pengamanan dan perlindungan data pribadi dan nasabah bank lebih diperhatikan dan diperketat oleh perusahaan penjual jasa," kata Azwar Siri.
Selain lembaga konsumen, kalangan advokat juga menyambut antusias langkah gugatan perdata Ilham Bintang terhadap korporasi penjual jasa perbankan dan jasa seluler.
"Kasus ini sangat menarik untuk dikawal dan dicermati kelanjutan pengajuan gugatan perdatanya. Episode baru bagi pengujian UU ITE dan UU perbankan juga PBI (Peraturan Bank Indonesia) terkait transaksi elektronik (e-transaction)," kata Legal Counsellor Hasmaddin and Counselor Doddy Hasmaddin.
Kronologi
Dalam sidang, Ilham sebelumnya menceritakan bagaimana ia menyadari bahwa rekeningnya telah dibobol.