Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Kotak Amal Diamuk Massa, Warga Dengar Info Lewat Toa Masjid

Kompas.com - 16/11/2020, 17:53 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maling kotak amal Masjid Assuadah dihajar massa hingga kritis di Jalan Dasa II, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2020).

Awal kedatangan massa ke Masjid Assuadah berawal dari siaran toa masjid.

“Saya disuruh sama Pak Akhyar (Ketua Pengurus Masjid) nyiarin pakai mic. Saya laporan saja yang pembobol kotak masjid ketangkep. Dua kali bicara itu (umumkan). Warga langsung dateng,” ujar Marbot Masjid Assuadah, Edo Kesrateti (46) saat ditemui di lokasi, Senin (16/11/2020) siang.

Warga sekitar kemudian datang berbondong-bondong ke masjid. Pelaku kemudian diseret keluar masjid dan massa tak bisa mengendalikan emosi.

“Warga datang dan mukul bertubi-tubi. Lalu dibawa ke depan dan kantor RW. Ya warga ada yang mukul, ditendang, dipukul pake selang,” tambah Edo.

Baca juga: Luapan Kritik untuk Pemerintah soal Kerumunan Rizieq Shihab: Standar Ganda hingga Memalukan!

Dalam video yang diterima Kompas.com, pelaku sempat diarak ke kantor RW dengan hanya menggunakan celana dalam.

Sejumlah warga sempat tertawa saat ada yang memukul pelaku sambil berjalan kantor RW.

Warga lainnya juga terlihat memukul dan menendang pelaku. Pelaku sempat terjatuh lalu dibangunkan kembali.

“Jangan pura-pura. Bangun, jangan pura-pura. Jangan pura-pura, bangun...” ujar salah satu warga.

Sejumlah warga lainnya tampak kasihan dengan pelaku. Mereka meminta untuk menghentikan penganiayaan.

“Udah, biarin aja, udah aja. Udah-udah,” teriak sejumlah warga.

Baca juga: Pelaporan Terhadap Nikita Mirzani Ditolak Polisi

Pelaku kemudian dibawa ke Polsek Kebayoran Baru. Pengurus masjid juga diperiksa atas peristiwa pencurian kotak amal masjid.

Sebelumnya, pelaku terpergok melakukan pencurian kotak amal Masjid Assuadah.

Edo mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu, masjid dalam kondisi sepi.

“Saya pikir dia (pelaku) awalnya musafir. Namanya di masjid kan bisa buat shalat dhuha,” kata Edo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com