Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bedanya Raimas Backbone dengan Tim Rajawali di Polres Jakarta Timur

Kompas.com - 17/11/2020, 09:44 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Timur memiliki dua tim khusus yang bertugas mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Kedua tim itu adalah Raimas Backbone dan Tim Rajawali, yang berada di bawah komando Direktorat Sabhara.

Meski sama-sama mencegah gangguan Kamtibmas di wilayah Jakarta Timur, keduanya memiliki perbedaan.

"Raimas itu memang struktur di Polri, di bawah Direktorat Sabhara, bukan bentukan. Kalau Tim Rajawali bentukan," kata Pimpinan Raimas Backbone Bripka MP Ambarita di Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Polda Metro Jaya dan Polres Jaktim Lakukan Sterilisasi

Tim Rajawali dibentuk karena ada keinginan dari pimpinan untuk membentuk tim gabungan.

"Jadi dari Direktorat Sabhara, Intel, Reserse dan sebagainya, digabung menjadi Tim Rajawali," ucap Ambarita.

"Topografinya Jakarta Timur itu tidak seperti wilayah Jakarta yang lain. Karena banyak perbatasannya dan banyak tawuran. Maka dibentuklah tim gabungan seperti Tim Rajawali," ujar dia.

Pimpinan Raimas Backbone Bripka MP Ambarita di Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (16/11/2020)KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Pimpinan Raimas Backbone Bripka MP Ambarita di Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (16/11/2020)

Artinya, di semua Polres, ada tim pengurai massa (raimas), sedangkan tim seperti Tim Rajawali kondisional.

"Semua Polres pasti ada tim pengurai massa (raimas), wajib. Sementara tim seperti Tim Rajawali kondisional, kapan saja bisa bubar," kata Ambarita.

Baca juga: Puluhan Ojol Datangi Polres Jaktim Minta Polisi Tindak Mata Elang

Sementara itu, untuk tugas antara Raimas Backbone dan Tim Rajawali nyaris tidak ada perbedaan.

"Sama-sama mencegah gangguan Kamtibmas, tetapi Raimas Backbone memakai pakaian dinas, Tim Rajawali tidak," ujar Ambarita.

"Raimas Backbone terikat dengan peraturan-peraturan tentang seragam Polri, Tim Rajawali tidak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com