Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul 27 Klaster Keluarga di Jakarta Pascalibur Panjang, 93 Orang Positif Covid-19

Kompas.com - 18/11/2020, 12:10 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Ahli Penanggulangan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta Pandu Riono mengunggah informasi soal 27 klaster baru yang merupakan klaster keluarga.

Klaster keluarga tersebut muncul pascalibur panjang awal November lalu.

Pandu mengunggah data tersebut pada 17 November dengan memberikan keterangan, terjadi peningkatan penularan dalam keluarga atau rumah tangga yang sering diabaikan.

"Peningkatan penularan dalam keluarga atau rumah-tangga sering diabaikan, karena tidak diketahui besarannya. Tim surveilans DKI @dinkesJKT , berhasil melakukan pelacakan kasus dengan baik dan ditemukan klaster RT dampak liburan cuti bersama," ujar dia melalui akun Twitter-nya, @drpriono1, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Dinkes Klaim Klaster Keluarga Covid-19 Kota Bekasi Telah Terkendali

Pandu juga sudah mengonfirmasi tulisan terkait klaster keluarga di akun Twitter-nya tersebut bisa langsung dikutip.

"Iya silakan (dikutip)," kata Pandu saat dihubungi melalui telepon, Rabu (18/11/2020).

Sebanyak 27 klaster keluarga terjadi di 15 kecamatan di DKI Jakarta dengan jumlah pasien positif sebanyak 93 orang.

Beberapa kecamatan tersebut di antaranya, Makasar, Menteng, Tanjung Priok, Kelapa Gading, Cempaka Putih, Pademangan, Senen, dan Duren Sawit.

Selanjutnya, Kembangan, Grogol Petamburan, Kebon Jeruk, Kalideres, Palmerah, Cengkareng dan Tebet.

Baca juga: Bima Arya Sebut Klaster Keluarga di Bogor Tempati Peringkat Utama Wabah Covid-19

Adapun riwayat perjalanan pasien positif terdata paling banyak yang pernah bepergian ke Provinsi Jawa Barat luar Bodebek (Bogor, Depok Bekasi) sebanyak 52 kasus positif dengan 13 klaster.

Disusul Jawa Tengah dengan 16 kasus di 5 klaster, Jawa Barat Bodebek dengan 15 kasus di 5 klaster, Lampung dengan 6 kasus di 2 klaster, Banten dengan 2 kasus di 1 klaster, serta Aceh dengan 2 kasus di 1 klaster.

Klaster baru akibat libur panjang tersebut, kata Pandu, bisa jadi pertimbangan Presiden Joko Widodo untuk membatasi kegiatan libur akhir tahun mendatang.

"Cegah liburan panjang akhir tahun @Jokowi," tulis Pandu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com