Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anggota Geng Garjok yang Serang Lawan dengan Celurit Masih di Bawah Umur

Kompas.com - 02/12/2020, 21:43 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua dari empat orang anggota Geng Garjok yang ditangkap Polsek Kebon Jeruk karena menyerang lawannya menggunakan celurit dan air raksa ternyata masih di bawah umur.

"Dua orang pelaku masih di bawah umur," ujar Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Manurung, Rabu (2/12/2020).

Dua pelaku di bawah umur tersebut adalah ARD (17) dan AF (15).

ARD dan AF dilaporkan sempat melempari korban dengan batu.

Sementara itu, dua tersangka lainnya yang juga digiring ke Polsek Kebon Jeruk, yakni MY (18) dan AR (22), turut melempari korban dengan batu dan membacoknya mengunakan celurit.

Baca juga: Serang Lawan dengan Air Keras dan Celurit, Empat Pemuda Geng Garjok di Kedoya Ditangkap

Selain itu, dua orang pelaku lain berinisial B dan J masih diburu oleh polisi.

J sempat menyerang korban dengan menyiramnya menggunakan air keras, sedangkan B menggunakan samurai untuk membacok korban.

Mereka ditangkap oleh Polsek Kebon Jeruk pada Selasa (1/12/2020) setelah menyerang seorang pemuda berinisial MSH yang merupakan anggota dari kelompok musuh, Geng Peluru.

Sebelum terlibat tawuran, dua kelompok ini sempat terlibat saling ejek di media sosial.

Baca juga: Akhir Pelarian Geng Pencuri Pandawa Setelah 24 Kali Menyamar untuk Rampok Rumah

Kemudian, keduanya bersepakat untuk bertemu di Gang Asem, Kelurahan Kedoya Utara, Jakarta Barat.

"Jadi sebelum tawuran mereka ini mengundang di medsos untuk bertemu di TKP, yaitu di daerah Kedoya, di Gang Asem," tambahnya.

Namun, ketika tawuran berlangsung, Geng Peluru kalah jumlah sehingga segera mundur dan berlari.

MSH yang tertinggal di belakang tak berhasil kabur sehingga jadi sasaran kekerasan kelompok Garjok.

Hingga kini, korban masih dirawat di ruang ICU (intensive care unit) RSUD Cengkareng.

Diketahui, terdapat beberapa luka bekas bacokan dan lemparan batu di bagian punggung, tangan, dan kaki korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com