Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Paksa Roda Pemerintahan Jakarta Dikendalikan dari Ruang Isolasi...

Kompas.com - 03/12/2020, 15:15 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Dilihat dari titik awal pengumuman resmi pada 2 Maret, kurun waktu penyebaran "Covid Virus Disease 2019" (COVID-19) di Indonesia telah memasuki bulan ke-10 pada Rabu (2/12)

Menapaki bulan ke-10 ini, tampak nyata bahwa penyebaran COVID-19 semakin hari semakin menjadi-jadi. Angka kasus baru terus naik dan entah kapan akan berakhir.

Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyebutkan hingga 2 Desember 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah total penduduk Indonesia yang terkonfirmasi positif terpapar telah 549.508 orang.

Angka itu setelah ada tambahan 5.533 orang terkonfirmasi positif.

Baca juga: Blok Makam Covid-19 Khusus Jenazah Muslim Penuh di TPU Pondok Ranggon, Hanya Bisa Sistem Tumpang

Sedangkan pasien sembuh dari penyakit COVID-19 tercatat bertambah 4.001 menjadi 458.880 orang.

Korban meninggal bertambah 118 orang menjadi total 17.199 orang.

DKI Jakarta masih menempati urutan pertama penyebaran virus. Jumlahnya sempat landai beberapa bulan lalu, namun belakangan melonjak lagi.

Pertambahan kasus positif di DKI Jakarta pada Rabu (2/12), sebanyak 1.166. Total kasus positif menjadi 139.085 dari sebelumnya 137.919.

Untuk pasien sembuh mencapai angka 126.163 setelah terjadi pertambahan 1.061 orang.

Angka pasien sembuh sebanyak 126.163 tersebut adalah sekitar 90,7 persen dari kasus positif.

Baca juga: UPDATE 2 Desember: Tambah 1.166 Kasus Covid-19 di Jakarta, 10.212 Pasien Masih Dirawat

Di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 139.085 kasus tersebut, 10.212 orang masih dirawat/diisolasi.

Sedangkan 2.710 orang meninggal dunia atau 1,9 persen dari total kasus positif.

Beragam

Dari daftar orang yang meninggal akibat COVID-19 di DKI Jakarta berasal dari beragam profesi; ada dokter dan paramedis hingga pejabat di birokrasi pemerintahan. Tentu saja ada warga biasa.

Terakhir kabar duka kembali mencuat. Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Timur Ade Yulia Narun meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19 pada Rabu (2/12) malam.

Baca juga: Kasudin Pendidikan Wilayah I Jaktim Meninggal karena Covid-19

Ade Yulia meninggal dunia sekitar pukul 22.00 WIB, di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur.

Jenazah Ade Narun telah dimakamkan di TPU Pondok Ranggon secara langsung oleh petugas dari RSKD Duren Sawit.

Meninggalnya Ade Yulia Narun telah menambah daftar kalangan pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang meninggal dunia akibat COVID-19.

Sebelumnya, pejabat Pemprov DKI yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 antara lain Sekretaris Daerah Saefullah, Lurah Meruya Selatan Ubay Hasan, dan Camat Kelapa Gading.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com