Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Selalu Dikorbankan, Pengusaha: Belum Ada Bantuan Pemerintah untuk Mall

Kompas.com - 16/12/2020, 13:23 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat menyebut, sampai saat ini pemerintah belum pernah memberikan bantuan kepada pengusaha ritel modern.

Hal ini disampaikan Ellen menanggapi imbauan pemerintah agar pemilik mall memberikan diskon kepada penyewa toko sehubungan dengan rencana pembatasan jam operasional mall.

"Bilamana kini adanya himbauan tersebut, maka sebenarnya secara B to B semua anggota kami sudah menjalankannya. Sayangnya selama ini belum ada bantuan yg diberikan kepada mall untuk bisa bangkit dari pandemi," kata Ellen kepada Kompas.com, Rabu (16/12/2020).

Ellen mengatakan, pusat belanja selama masa pandemi sudah mengalami berbagai pembatasan aktivitas.

Baca juga: Luhut Minta Mal hingga Tempat Hiburan di DKI Tutup Pukul 19.00 WIB

 

Mulai dari saat mall ditutup penuh saat awal PSBB, sampai akhirnya dibuka kembali dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru.

Kunjungan pelanggan ke mall pun menjadi sangat rendah. Dengan masih berlakunya pembatasan 50 persen kapasitas, maka rata-rata mall di DKI baru mencapai traffic customer di angka 38-40 persen.

Daya serap karyawan di berbagai tenant juga masih berbanding lurus dengan persentase traffic tersebut.

Umumnya pusat belanja sesuai dengan kemampuannya sudah selama 9 bulan ini memberikan diskon rental dan biaya pelayanan kepada para penyewa. Ini agar para tenant bisa bangkit kembali.

Baca juga: Luhut Minta Mal di DKI Tutup Jam 7 Malam, Pengamat: Pemerintah Galau

"Namun pada kenyataannya, sekitar 10 persen-15 persen tenant yang diberikan diskon tetap memutuskan untuk menutup usahanya dan tak memperpanjang sewa," kata Ellen.

Ellen menyebut, situasi pandemi ini benar-benar membuat pihak pengelola mall tersudut.

Ia menyebut pendapatan dari tenant tak lagi cukup untuk membiayai pengeluaran untuk biaya- biaya karyawan seperti sekuriti, cleaning service, parkir, team maintenance dan juga tIm pengelola.

Belum lagi masih harus membiayai pemakaian listrik, air dan biaya perawatan gedung. Bahkan sudah ada mall yang tutup, yakni mall Golden Truly di Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

"Sudah ada anggota kami salah satu mall yang menutup usahanya. Kini mall dengan berbagai upaya berjuang untuk mempertahankan kelanjutan usahanya secara mandiri," kata Ellen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com