Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Jakarta Raih Penghargaan Kota Peduli HAM, Anies: Kerja Sunyi Kini Terlihat dan Diakui

Kompas.com - 24/12/2020, 07:53 WIB
Singgih Wiryono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Provinsi DKI Jakarta kembali meraih penghargaan, kali ini dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, DKI Jakarta dinilai berhasil melaksanakan tujuh kriteria HAM dan diberikan penghargaan untuk seluruh kota dan kabupaten di DKI Jakarta.

"DKI Jakarta juga dinilai berhasil dan semua (wilayah di Jakarta) menerima penghargaan. Ini menandakan bahwa keseriusan melaksanakan prinsip-prinsip HAM itu merata di semua wilayah Jakarta," ucap Anies dalam akun facebooknya, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: Ingat, Mal dan Restoran di Jakarta Tutup Pukul 7 Malam Mulai Hari Ini

Selain enam wilayah kabupaten/kota di Jakarta mendapat penghargaan, di tingkat Provinsi DKI juga ditetapkan sebagai provinsi yang membina dan membangun seluruh kabupaten dan kotanya untuk peduli HAM.

"Penghargaan ini diberikan oleh Menteri Hukum dan HAM pada peringatan hari HAM sedunia ke 72 secara virtual," ucap Anies.

Baca juga: Anies: Krisis Ekonomi Saat Pandemi Disebabkan Pembatasan Kegiatan

Kerja sunyi yang diakui

Atas penghargaan tersebut, Anies mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta yang menjalankan program dan kegiatan pemenuhan HAM dengan kerja keras.

"Kerja sunyi itu kini terlihat dan diakui, selamat kepada para wali kota dan bupati," ucap Anies.

Dia juga menegaskan Pemprov DKI Jakarta akan berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan HAM masyarakat Jakarta.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan IPK Terbaik dari Kemenaker

Kami akan menjaga amanah ini dengan sebaik-baiknya sampai tuntas," ucap Anies.

Adapun tujuh kriteria yang dipenuhi oleh Pemprov DKI Jakarta yaitu hak atas kesehatan, hak atas pendidikan, hak atas perempuan dan anak, hak atas kependudukan, hak atas pekerjaan. 

Lalu hak atas perumahan yang layak, dan hak atas lingkungan yang berkelanjutan yang diukur berdasarkan indikator struktur, proses, juga hasil, dengan data dukung penilaian Tahun 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com