Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Tes Cepat di Pasar Kramatjati, Tidak Ada Pedagang yang Reaktif

Kompas.com - 30/12/2020, 11:44 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTim Pemburu Covid-19 mengadakan rapid test atau tes cepat antigen bagi para pedagang di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, sejak Selasa (29/12/2020).

Hasilnya, tidak ada pedagang yang reaktif pada hari pertama.

"Hasilnya bagus, belum ada yang reaktif," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Arie Ardian saat dihubungi, Rabu (30/12/2020).

Arie menyebut, terdapat 100 pedagang yang dites cepat pada setiap harinya.

"Hari ini kami jalan lagi. Selama seminggu ke depan terus berjalan," tutur Arie.

Baca juga: Tim Pemburu Covid-19 Adakan Tes Cepat di Pasar Kramatjati

Adapun tes cepat ini merupakan program dari Polda Metro Jaya, yakni Operasi Kemanusiaan Jaya dan penegakkan protokol Covid-19.

Arie mengatakan, lalu lintas orang dan barang di Pasar Kramatjati cukup tinggi sehingga perlu dilaksanakan tes cepat.

"Di sini setiap hari, orang-orang dari luar daerah masuk ke pasar ini untuk mengirimkan buah ataupun sayur," kata Arie dilansir dari KompasTV, Rabu.

Dalam pelaksanaannya, Tim Pemburu Covid-19 menyisir blok pedagang sayur dan buah untuk memastikan protokol kesehatan tetap dilaksanakan.

Baca juga: Kala Beban Kuli Panggul Pasar Kramatjati Mencari Sesuap Nasi Terasa Lebih Berat di Masa Pandemi

Jika ada pedagang yang tidak mengenakan masker, Tim Pemburu Covid-19 akan meminta pedagang tersebut menjalani tes cepat di posko yang telah disediakan.

Pedagang yang reaktif akan dirujuk ke Puskesmas terdekat untuk menjalani tes usap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com