Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Call Terakhir Sebelum Sriwijaya Air Jatuh: Katanya Cuaca Kurang Bagus,Saya Suruh Baca Shalawat

Kompas.com - 14/01/2021, 18:19 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berkaos kuning tampak mengelilingi area tempat material pesawat Sriwijaya Air di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2020).

Mata sayunya terus tertuju pada serpihan pesawat yang terhampar di atas aspal berlapis terpal putih. Dia adalah Syarif Rafiq (49).

Istri Syarif, Panca Widya Nursanti, menjadi salah satu korban Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (14/1/2021) lalu.

Syarif mengaku sudah dua hari ini berada di Jakarta bersama kerabatnya.

Ia datang ke sini untuk mencari tahu kondisi evakuasi korban yang telah beberapa hari ini dilakukan oleh Tim SAR.

"Mencari kejelasan korban aja. Tadi sudah mengunjungi posko Kemensos, Basarnas. Mengenai kondisi menjembatani dengan pihak terkait supaya menjadi kebutuhan informasi tentang kondisi korban," kata Syarif saat ditemui di lokasi.

Baca juga: Jenazah Asy Habul Yamin, Korban Sriwijaya Air, Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Syarif menuturkan, ia telah memberikan kebutuhan data yang diperlukan terkait pencarian jenazah sang istri.

"Masih menunggu (hasil identifikasi). Tapi data-data yang diminta sudah saya berikan, sudah diinformasikan ke pada pihak terkait," ucap Syarif.

"Untuk kondisi istri saya data sudah masuk, semua tinggal tunggu informasi lebih lanjut. Intinya data yang diminta DVI sudah lengkap semua ya," sambungnya.

Syarif bercerita, sang istri, Widya, hendak pulang ke Pontianak setelah liburan ke kampung halamannya di Tegal.

Dari Tegal, Widya transit ke Jakarta kemudian terbang ke Pontianak, untuk berkumpul kembali bersama suami dan empat anaknya.

Baca juga: Hari Keenam, Tim SAR Gabungan Maksimalkan Pencarian CVR Sriwijaya Air

Syarif ingat perbincangan terakhirnya dengan sang istri. Widya sempat menghubunginya dan memberi tahu bahwa kondisi di Jakarta sedang kurang baik saat itu.

"Jam 14.05 sempat hubungin kalau di Jakarta cuacanya kurang bagus. Jadi saya suruh banyak baca shalawat saja. Telepon itu komunikasi terakhir sebelum berangkat. Pas dalam pesawat juga telepon via WA (whatsapp), video call," tutur Syarif.

Syarif tak menyangka itu adalah percakapan terakhirnya dengan sang istri.

Pertemuam terakhir Syarif dengan Widya yakni pada 22 Desember 2020 ketika Syarif mengantar Widya ke Bandara Pontianak.

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak dan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB, empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Baca juga: Instagram KNKT Rilis Video Pemulihan Data Black Box Sriwijaya Air SJ182

Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.

Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga terjatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com