Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Rumah Kontrakan Longsor di Cilodong Depok

Kompas.com - 11/02/2021, 06:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Insiden tanah longsor terjadi tepat di bagian belakang rumah kontrakan di Perumahan Tirta Mandala, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021) dini hari.

Rumah kontrakan ini berdiri persis di bibir Kali Cijantung sehingga langsung berbatasan dengan turap beton kali tersebut.

Kejadian itu merupakan insiden tanah longsor ketiga yang terjadi di permukiman warga di Depok dalam 3 hari berturut-turut, dengan dampak yang paling parah.

Sebelumnya, pada Minggu (7/2/2021), insiden longsor terjadi di parit kompleks Permata Puri Cimanggis.

Baca juga: 3 Hari Terakhir, Depok Alami 3 Insiden Longsor di Permukiman

Lalu, pada Senin (8/2/2021), longsor terjadi di Perumahan Gema Pesona, Sukmajaya, merobohkan dinding pembatas antara perumahan yang berbeda ketinggian.

Berikut Kompas.com merangkum sejumlah fakta yang sejauh ini diketahui mengenai insiden longsor rumah kontrakan di Cilodong ini:

1. Diawali hujan deras

Ketua RT 002/003 Perumahan Tirta Mandala, Tuin, menceritakan kronologi sebelum insiden tanah longsor.

Rumah kontrakan ini berdiri persis di bibir Kali Cijantung sehingga langsung berbatasan dengan turap beton kali tersebut yang juga ikut longsor.

"Sorenya kan habis hujan, sampai maghrib hujan," kata Tuin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: Kronologi Longsor di Tirta Mandala Cilodong Depok, Sempat Terdengar Bunyi Retakan

Saat itu, kata dia, aliran Kali Cijantung masih cukup deras meski hujan tidak lagi turun. Sekitar pukul 01.20 WIB, insiden longsor itu terjadi.

2. Terdengar bunyi retakan

Beberapa menit sebelum longsor, kira-kira pukul 01.00 WIB, Tuin menyebut terdengar bebunyian janggal dari sekitar rumah kontrakan itu.

Belakangan diketahui bunyi itu semacam suara tanah dan turap beton yang retak lantaran hendak longsor.

"Ada suara kayak orang menimpuk-nimpuk di lokasi. Tok, tok, tok, begitu," ujar Tuin.

"Nah sekitar pukul 01.30, langsung, bruk, longsor. Itu korban sebagian masih ada di dalam," ia menambahkan.

3. Dua puluh penghuni mengungsi

Tuin mengatakan, rumah kontrakan tersebut terdiri dari 8 pintu yang semuanya terisi, total 20 penghuni. Seluruhnya kini mengungsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com