Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Isi Lengkap Pengakuan Dino Patti Djalal soal Keterlibatan Fredy Kusnadi dalam Kasus Mafia Tanah

Kompas.com - 15/02/2021, 07:34 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal mendapat sorotan belakangan ini karena mengungkap kasus penipuan yang dilakukan oleh sindikat mafia tanah.

Salah satu korban dari sindikat ini adalah ibu dari Dino sendiri, bernama Zurni Hasyim Djalal.

Selain buka suara tentang kasusnya, mantan pejabat negara ini juga mengungkapkan nama seseorang yang diduga merupakan dalang penipuan tanah dan rumah tersebut, yakni Fredy Kusnadi.

Baca juga: Kasus Dino Patti Djalal, Waspadai Ragam Cara Mafia Tanah Ubah Sertifikat...

"Untuk diketahui, dalang sindikat Fredy Kusnadi juga terlibat dalam upaya penipuan sertifikat minimal 2 rumah ibu saya lainnya, dan bukti-bukti sangat jelas. Fredy juga bagian dari sejumlah dalang lain dalam komplotan mafia tanah ini," tulis Dino pada akun Twitternya, Jumat (12/2/2021).

Dino kemudian dilaporkan kepada polisi oleh kuasa hukum Fredy, Tonin Tachta, atas dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik melalui media elektronik pada Sabtu (13/2/2021).

Untuk itu, Dino memberikan tanggapannya, sekaligus membeberkan bukti-bukti yang ia miliki terkait keterlibatan Fredy dalam sindikat mafia tanah.

Berikut isi lengkap dari pengakuan Dino, yang ia unggah di akun Instagram @dinopattidjalal pada Minggu (14/2/2021) malam:

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Dino Patti Djalal Dilaporkan ke Polisi soal Cuitan Mafia Tanah


"Halo Saya Dino Patti Djalal. Hari ini Saya mendengar kabar ada anggota sindikat mafia tanah yang melaporkan Saya ke polisi atas pencemaran nama baik.

Ini memang agak aneh karena sindikat yang mengadukan korban ke polisi, tapi saya senang karena dengan demikian paling tidak satu dari sindikat tersebut sudah keliatan mukanya.

Mudah-mudahan dalang-dalang sindikat ini akan semakin banyak yang teridentifikasi dalam interogasi oleh polisi terhadap saudara Fredy ini, dan lebih banyak yang terungkap dan tertangkap.

Dalam video ini saya ingin memberikan tiga bukti mengenai keterlibatan Fredy dlm sindikat mafia tanah.

Yang pertama adalah pernyataan atau pengakuan dari tersangka bernama Sherly yg telah tertangkap oleh polisi.

Saya memberi apresiasi dan terimakasih karena Sherly telah memberi pengakuan yang sejujur-jujurnya mengenai peran Fredy dalam salah satu aksi penipuan thd rumah ibu saya. Silakan anda simak sendiri nanti (pengakuan dari Sherly).

Bukti kedua yang saya miliki dan sudah saya berikan kepada polisi adalah bukti transfer yg diterima Fredy sebesar Rp 320 juta, sebagai bagian dari hasil penggadaian sertifikat rumah milik ibu saya ke suatu koperasi.

Dari sana diuangkan sekitar Rp 4 atau Rp 5 milyar dan dibagi-bagi antara mereka. Yang paling besar jumlahnya mungkin bosnya, mendapat Rp 1,7 milyar. Yang lain antara Rp 1 milyar dan Rp 500 juta, jadi dibagi-bagi antara komplotan ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com