Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Aksi "Koboi" Todongkan Senjata di Kedoya, Diamuk Warga, Ternyata. . .

Kompas.com - 16/02/2021, 06:30 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang remaja berinisial JS (18) diamankan oleh jajaran Polres Metro Jakarta Barat pada Minggu (14/2/2021) usai menimbulkan kehebohan karena menodongkan pistol kepada seorang pemotor dari mobilnya.

Setelah ditelusuri, ternyata pistol tersebut adalah pistol mainan yang dibeli oleh JS secara daring dengan harga Rp 15.000.

"Pistolnya mainan ya, bukan air soft gun," ujar Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Iptu Avrilendy kepada awak media, Minggu malam.

Pihak kepolisian masih mendalami motif JS membawa senjata mainan itu.

Baca juga: Polisi Amankan Pemuda yang Todongkan Pistol ke Pengendara Motor di Jakarta Barat

Kronologi kejadian

Kehebohan bermula saat JS mengacungkan senjata mainan tersebut kepada seorang pemotor bernama Rahmat di Jalan Kedoya Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu sore.

Berdasarkan keterangan Rahmat, ia sedang membonceng seorang temannya ketika melintasi jalan tersebut.

Kemudian, mobil yang sedang dikendarai JS tiba-tiba hampir menyerempet Rahmat. Sontak, Rahmat mengejar JS untuk menegurnya.

"Saya tegur pertama kali dia nggak minta maaf. Dia malah ngedumel sambil tutup kaca. Saya kejar lagi," terang Rahmat ketika dihubungi, Senin (15/2/2021).

Pada kali kedua, Rahmat mengetuk kaca mobil JS. Pelaku langsung membuka kaca sambil menodongkan pistol ke arah teman Rahmat.

Baca juga: Kronologi Remaja Todong Pengendara Motor Pakai Pistol Mainan di Kedoya

"Saya mundur karena teman saya bilang 'mundur gue nggak mau mati konyol. jangan deket-deket'. Akhirnya saya pelanin kendaraan," lanjutnya.

Kemudian, pemotor lain yang mengemudikan kendaraannya di belakang Rahmat menyaksikan kejadian itu.

Pengendara tersebut meminta Rahmat untuk kembali mengejar mobil JS. Mendapat bantuan, Rahmat kembali mengejar JS bersama pemotor lain tersebut.

Namun, pemotor lain itu meneriaki JS dengan sebutan maling sehingga warga di sekitar segera membantu mengejar JS.

Baca juga: Remaja di Kota Tangerang Tinggalkan Rumah Hanya dengan Membawa Selembar Baju

"Saya kaget pas (pelaku) diteriaki maling, jangan diteriakin dong nanti orang (pelaku) mati dikeroyok," sambung JS.

"Akhirnya mobil pelaku dihentikan di dekat Indomaret setelah pengendara motor palangin dan di depannya memang ada mobil lagi," ucapnya.

Ketika dikepung dan diminta turun dari kendarannya oleh warga, JS tak kunjung turun. Tidak lama kemudian, polisi pun datang.

"Pas polisi datang juga nggak mau turun dia, sampai polisi keluarin dua kali tembakan peringatan, dia baru turun dari mobil," jelas JS.

(Penulis : Sonya Teresa Debora, Muhammad Naufal/ Editor : Sandro Gatra, Dani Prabowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com