TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh rukun warga (RW) di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten, masih terendam banjir hingga Senin (22/2/2021).
Camat Periuk Maryono mengatakan, wilayah yang masih terendam banjir adalah RW 008, RW 011, dan RW 013 di Kelurahan Periuk; kemudian RW 021, RW 022, dan RW 025 di Kelurahan Gebang Raya.
"Di Kelurahan Gembor ada di RW 007, yang masuk ke Perumahan Total Persada," ucap Maryono ketika ditemui, Senin sore.
Banjir diketahui merendam permukiman warga sejak Sabtu (20/2/2021).
Untuk menangani banjir yang masih menggenangi tujuh RW tersebut, Maryono mengatakan bahwa pihaknya hendak menyalakan pompa air pada hari ini.
Baca juga: Periuk Kota Tangerang Terendam Banjir Sejak Sabtu, Ketinggian Air Masih 3,5 Meter
Pompa tersebut baru dinyalakan hari ini karena listrik di lokasi rumah pompa dimatikan selama banjir. Banjir di lokasi rumah pompa baru surut hari ini.
"Pompa air mulai dinyalakan nanti di Situ Bulakan. Jadi, nanti airnya dibuang ke Situ Bulakan," ungkap dia.
Sebelumnya diberitakan, beberapa RW di Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, masih terendam banjir pada Senin siang.
Salah satunya, yakni RW 008. Ketinggian air di RW 008 mencapai 3,5 meter.
Salah seorang warga, Wahid (30), mengatakan, banjir di wilayah RW 008 itu belum juga surut sejak Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: Warga Ciledug Indah Buang TV hingga Mesin Cuci yang Rusak Terendam Banjir
"Di bagian dalam (RW tersebut) ketinggiannya ada yang sampai 3,5 meter. Kalau di bagian luar, dekat ke jalan raya, tingginya sekitar 60-100 sentimeter," tutur Wahid ketika ditemui, Senin siang.
Selain di RW 008, banjir juga masih menggenangi permukiman warga di RW 011.
Ketua RW 011 Tatak Sunarwan mengatakan, ratusan rumah di RW itu masih terendam banjir setinggi 1,5-2 meter.
"Masalahnya, ada salah satu rumah warga kosong yang berbatasan dengan rawa, terus pondasinya (rumah kosong itu) hancur, (jadinya) air di rawa masuk ke pondasi situ," kata Tatak ketika ditemui, Senin siang.
"Banjirnya disedot juga enggak bisa kan, soalnya banjirnya masuk ke pondasi. Pompanya sih sudah ready empat (unit). Ya harus ditambal dulu jebolnya pondasi itu," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.